Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Crime

4 Pelajar SMPN Diringkus Gegara Sajam, Orang Tua Mohon Maaf dan Dukung Polresta Kendari Berantas Kriminal

0
0
4 Pelajar SMPN Diringkus Gegara Sajam, Orang Tua Mohon Maaf dan Dukung Polresta Kendari Berantas Kriminal
Tiga orang tua yang datang di Polresta Kendari usai sejumlah pelajar diamankan polisi. Foto: Herlis Ode Mainuru/Kendariinfo. (23/3/2025).

Kendari – Buntut penggerebekan markas penyimpanan senjata tajam (sajam) di BTN Bukit Lepolepo Indah, Kelurahan Wundudopi, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Minggu (23/3/2025), dini hari, empat orang remaja dan sejumlah sajam berhasil diamankan polisi.

Diketahui, empat pelajar yang diamankan polisi itu masing-masing berinisial HA (14), RA (14), RF (14) dari SMPN 12 Kendari dan berinisial RI (14) dari SMPN 2 Kendari. Saat diamankan dan menjalani interogasi di Mako Polresta Kendari, orang tua mereka turut hadir.

Di hadapan polisi ibu RF, Nike, mengaku telah sering mengingatkan anaknya agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif. Hanya saja, RF keras kepala dan sering menipu ibunya agar bisa ke luar rumah mengikuti rekan-rekannya yang lain.

“Saya cek di kamar tadi malam itu, sudah tidur. Tiba-tiba dapat telepon, kalau anakku dibawa sama polisi, makanya saya kaget. Ternyata dia ke luar dari rumah, dia kasih tidur dulu orang rumah,” kesalnya.

Nike menambahkan, RF memiliki berbagai macam cara untuk mengelabui dirinya. Kadang-kadang, ia beralasan mengambil sarung dan ingin melaksanakan salat tarwih. Ternyata, RF justru pulang di rumah di waktu dekat sahur puasa.

“Ternyata bawa-bawa sarung itu hanya modusnya saja. Alasannya mau ke masjid, ternyata pergi ikut-ikut temannya, sampai tarung sarung dan tawuran itu,” paparnya.

Sebagai seorang ibu, lanjut Nike, perbuatan yang dilakukan oleh anaknya tetap menjadi tanggung jawabnya. Untuk itu, Nike mengakui kelalaiannya dan memohon maaf kepada pihak kepolisian dan seluruh masyarakat jika RF telah meresahkan.

“Saya sangat minta maaf, semoga ini tidak terulang kembali. Saya juga janji akan mendidik anak saya lebih baik lagi ke depannya,” bebernya.

Berbeda dengan ibu HA, Hasindah, mengaku tidak mengetahui secara pasti apa yang menjadi aktivitas anaknya di luar rumah. Saat HA diamankan polisi beserta teman-temannya, ia kaget dan tidak menyangka jika anaknya memiliki kelompok dengan remaja yang sering membuat tawuran di Kendari.

“Makanya saya kaget, saya pastikan anakku baru kali ini terlibat. Tetapi tetap saya minta maaf, karena ini kelalaian saya juga,” ucapnya.

Tidak hanya menyampaikan permohonan maaf, Nike dan Hasindah juga mendukung penuh kinerja kepolisian dalam memberantas kriminalitas di Kendari. Saat ini, orang tua para pelajar itu tengah meminta kebijakan dari Polresta Kendari, termasuk membuat surat pernyataan agar anak-anak mereka dilakukan pembinaan di rumah masing-masing.

“Sekali lagi mohon maaf. Pada dasarnya, kami mendukung penuh upaya kepolisian dalam mewujudkan kamtibmas di Kendari,” pungkasnya.

Editor Kata
Bagikan berita ini:
Tetap terhubung dengan kami: