7 Jurnalis Lokal Lulus Uji Kompetensi Wartawan di Kendari
Kendari – Kepala Biro ANTARA Sulawesi Tenggara (Sultra), Hernawan Wahyudono secara resmi menutup rangkaian Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan oleh Perum LKBN ANTARA melalui Lembaga Jurnalistik ANTARA (LPA) di Kota Kendari, Rabu (9/8/2023). Berdasarkan hasil uji, sebanyak tujuh wartawan lokal dinyatakan lulus UKW.
Tujuh wartawan yang lulus UKW kali ini berasal dari tujuh media lokal, yaitu Kendariinfo.com, Portal.id, Suarasultra.com, Harian Kendari Pos, tirtamedia.id, inewskendari.id, dan rri.co.id.
Dua penguji UKW kali ini merupakan Penguji Madya yakni Redaktur Ekonomi Perum LKBN ANTARA Biqwanto Situmorang, dan Penguji Muda yang juga Redaktur Internasional Perum LKBN ANTARA, Rahmad Nasution.
Biqwanto mengatakan, secara umum koordinasi para peserta selama proses UKW sudah cukup bagus dan menyatakan dua orang peserta uji madya dinilai kompeten.
“Catatannya bagi peserta madya agar dapat terus belajar untuk menguatkan penyuntingan dan penulisan features,” pesan Bigwanto.
Sementara itu, Rahmad Nasution berharap apa yang dilakukan atau ditunjukkan para peserta saat menjalani uji kompetensi tidak hanya dilakukan saat menjadi peserta uji, tetapi juga dalam menjalani tugas keseharian sebagai jurnalis profesional.
“Saya percaya, teman-teman akan melakukan hal yang sama seperti yang sudah ditunjukkan saat uji kompetensi, dan menurut saya kemampuan semua peserta uji muda overall oke dan kompeten,” ujar Rahmad.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Berita ANTARA Biro Sultra, Hernawan yang hadir sejak UKW dimulai pada Selasa (8/8), mengatakan bahwa UKW ini adalah dasar untuk menyatakan para peserta uji adalah wartawan yang kompeten. Menurutnya, sejatinya seorang wartawan harus terus belajar untuk menjadi wartawan yang profesional dan tidak boleh merasa puas bahkan setelah dinyatakan kompeten.
“Yang penting bagi teman-teman semua adalah belajar dan belajar terus, jangan berhenti untuk belajar. Jangan sampai ketika kita melakukan wawancara kita kehabisan bahan karena berhenti belajar banyak hal,” katanya.
