HUT ke-79 RI, GP Ansor Kolaka Kibarkan Bendera Merah Putih di Puncak Padamarang
Kolaka – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) dengan mengibarkan bendera merah putih di Puncak Gunung Padamarang, Sabtu (17/8/2024).
Tercatat 79 kader GP Ansor yang tembus hingga ke Puncak Padamarang. Setelah pendakian 4 jam, mereka tiba di Puncak Padamarang dengan ketinggian 650 mdpl untuk melaksanakan upacara. Namun sebelum pelaksanaan upacara, kader GP Ansor melakukan bersih-bersih pantai dan lomba.
Komandan Banser Kabupaten Kolaka, Saiful Anwar, mengatakan kegiatan itu adalah instruksi dari Pimpinan Cabang GP Ansor Kolaka. Pendakian ke Puncak Padamarang untuk menularkan semangat perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia kepada sahabat Ansor dan Banser Kabupaten Kolaka.
“Ketua GP Ansor Kolaka meminta sahabat Ansor dan Banser harus mencapai puncak Gunung Padamarang, mengibarkan bendera, dan melaksanakan upacara. Kami selalu siap satu komando,” kata Saiful.
Saiful menambahkan bahwa pihaknya didampingi tim leader professional yang sudah paham dengan rute menuju Puncak Padamarang. Peserta juga telah berkoordinasi dengan Polres Kolaka, Basarnas, Pemerintah Kecamatan Wundulako, dan Palang Merah Indonesia (PMI).
“Tim leader sangat berpengalaman dan bisa mengarahkan kami dengan sangat baik. Alhamdulillah Sahabat Ansor dan Banser yang sebagian besar baru pertama kali naik gunung bisa merasakan tiba di puncak dengan aman dan sehat. Personel PMI bahkan ikut sampai ke Puncak. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu terlaksananya kegiatan ini,” lanjut Saiful.
Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Kolaka, Saefuddin Muslimin, mengungkapkan bahwa kegiatan itu merupakan wujud kecintaan seluruh kader kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia juga berpesan kepada kader-kader GP Ansor bahwa mendaki Puncak Padamarang tidak ada artinya dibandingkan lelahnya mengusir penjajah.
“Upacara ini untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang berdarah-darah membela tanah air. Lelahnya mendaki puncak Padamarang tidak ada artinya dibandingkan mengusir penjajah,” ungkap Saefuddin.