Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

DPD Gerindra Sultra Buka Suara Terkait Video Viral Puluhan Kader di Konawe Mengundurkan Diri

DPD Gerindra Sultra Buka Suara Terkait Video Viral Puluhan Kader di Konawe Mengundurkan Diri
Ketua DPD Gerindra Sultra, Andi Ady Aksar (kanan) dan Sekretaris DPD Gerindra Sultra, Safarullah (kiri). Foto: Istimewa.

Konawe – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sultra memberikan keterangan resmi terkait video viral puluhan kader di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) ramai-ramai mengundurkan diri, Senin (26/8/2024).

Berdasarkan video yang diterima Kendariinfo, mereka bersama-sama membacakan sikap pengunduran diri dari DPC Partai Gerindra Konawe. Namun dalam pernyataan itu, mereka tidak menyebutkan secara rinci alasan pengunduran diri. Pengunduran diri diikuti dengan pelepasan baju atau atribut Partai Gerindra.

“Mengingat dinamika politik yang terjadi di kepengurusan DPC Partai Gerindra Kabupaten Konawe, maka dari itu, kami selaku PAC Partai Gerindra se-Kabupaten Konawe menyatakan sikap untuk mengundurkan diri dari Partai Gerindra per tanggal 26 Agustus 2024,” ujar Ketua PAC Partai Gerindra Kecamatan Abuli, Lahiwi, diikuti pengurus PAC lain.

Menanggapi itu, Ketua DPD Gerindra Sultra, Andi Ady Aksar melalui Sekretaris DPD Gerindra Sultra, Safarullah, mengungkapkan bahwa pengunduran diri itu berkaitan dengan pergantian Ketua DPC Konawe, Wahyu Ade Pratama Imran yang saat ini digantikan oleh Harmin Ramba.

Safarullah menyebut, pergantian pucuk pimpinan di DPC Partai Gerindra Konawe itu disebabkan Wahyu Ade Pratama Imran saat ini fokus pada pencalonannya sebagai bakal calon Wakil Bupati Konawe Selatan (Konsel).

“Kalau alasan penggantian Ketua DPC Konawe, itu semata-mata karena Pak Wahyu yang telah menjadi calon Wakil Bupati di Konawe Selatan bisa lebih fokus,” ungkap Safarullah, Senin (26/8/2024).

Baca Juga:  Tolak Status Tersangka Atas Dirinya, Yusmin Akan Lawan Balik Kejati Sultra

Lanjut Safarullah, Partai Gerindra tidak bisa memaksakan seseorang untuk menjadi pengurus partai. Dan penyegaran setiap kepengurusan di sebuah kepengurusan partai dengan tujuan yang lebih baik merupakan hal yang wajar.

“Berpartai itu bukan paksaan. Apalagi penyegaran yang dilakukan untuk menyukseskan Pilkada yang akan berlangsung,” tegasnya.

Jika memang ada pengurus yang mengundurkan diri, pihaknya tetap akan melakukan evaluasi dan klarifikasi siapa yang benar-benar menyatakan sikap untuk mundur dari kepengurusan Partai Gerindra Konawe.

“Jadi kami akan klarifikasi kembali siapa-siapa yang benar-benar mundur dan selanjutnya akan membentuk atau mengganti pengurus yang benar-benar mundur,” tandasnya.

Beredar Video Puluhan Kader Gerindra Konawe Ramai-Ramai Mengundurkan Diri

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten