Mahasiswa Unjuk Rasa DPRD Sultra, Buntut Desa Labulawa Tak Punya Listrik
Kendari – Konsorsium Pemuda Sultra yang terdiri atas beberapa organisasi mahasiswa dan kepemudaan melakukan unjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (17/9/2024).
Mereka mengadukan bahwa salah satu desa yakni Desa Labulawa, Kecamatan Pasir Putih, Kabupaten Muna sejak berdiri hingga saat ini belum pernah merasakan aliran listrik dari pemerintah.
Koordinator Lapangan, La Ode Aswan Tingarai mengatakan, pihaknya tengah berjuang untuk mengadukan hal tersebut ke DPRD Sultra agar segera mendapatkan solusi terkait permasalahan tersebut.
“Masyarakat Desa Labulawa dari zaman dahulu hingga sekarang belum pernah teraliri atau tersentuh listrik, hal ini yang ingin kami bawa dan dapatkan solusinya,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena akses listrik yang akan dialirkan oleh PLN terkendala pembebasan lahan yang memasuki kawasan hutan lindung, sehingga bermasalah pada perizinannya.
“Hal itu karena listrik yang akan masuk di desa tersebut melintas kawasan hutan lindung di mana harus mendapatkan persetujuan dari Dinas Kehutanan agar kami masyarakat Labulawa bisa mendapatkan penerangan sebagaimana yang dirasakan masyarakat lainnya yang ada di Indonesia ini,” lanjutnya.
Untuk itu, pihaknya telah bertemu dengan perwakilan sekretaris dewan DPRD Sultra dan mendesak untuk segera melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) kepada pihak-pihak terkait untuk mencari solusi terbaik atas masalah tersebut.
“Yang menjadi bahan pertimbangan adalah Desa Labulawa hari ini berjumlah 154 kepala keluarga dan 400 lebih wajib pilih, yang seharusnya mendapatkan hak yang sama dengan desa-desa lain yang ada di negeri ini,” imbuhnya.
Aswan berharap dengan aksi tersebut, dapat segera lahir solusi untuk bisa mengaliri listrik ke Desa Labulawa agar aktivitas masyarakat lebih lancar dan pastinya setara dengan desa-desa lain yang ada di Sultra.