Terekam CCTV, Dokter Jebolan UHO Kendari Dianiaya Keluarga Pasien di Makassar
Sulawesi Tenggara – Dokter jebolan Universitas Halu oleo (UHO) Kendari terekam CCTV, dr. Irham Ramli, mengalami penganiayaan yang dilakukan keluarga pasien di Rumah Sakit Otak dan Jantung (RSOJ) Pertamina Royal Biringkanaya Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam rekaman CCTV yang diterima Kendariinfo, dr. Irham Ramli dan dua orang perawat awalnya berjalan menuju pintu masuk rumah sakit untuk menjemput pasien. Sesampainya di pintu masuk rumah sakit, mereka berpapasan dengan seorang pria yang mengenakan celana panjang dan baju putih paduan hitam.
Pria tersebut terlihat bercakap-cakap dengan dr. Irham Ramli. Tiba-tiba saja pria yang belum diketahui identitasnya itu langsung mendorong, menarik baju, dan melayang pukulan kepada dr. Irham hingga terjatuh ke kursi tunggu pasien. dr. Irham Ramli hanya bisa melindungi wajahnya. Sementara pelaku langsung dihalau perawat.
dr. Irham Ramli tampak tenang. Ia hanya memberikan penjelasan kepada pelaku sembari mengarahkan perawatnya melayani pasien. Tetapi pria tersebut masih ngotot. Ia kembali mendorong dan hendak melayangkan pukulan kepada alumni Fakultas Kedokteran UHO Kendari itu. Untungnya sekuriti langsung datang dan menenangkan pelaku.
Ketua Alumni Fakultas Kedokteran UHO Kendari, dr. Syahid Khairullah Hadini, mengecam keras tindakan kekerasan terhadap tenaga kesehatan di RSOJ Pertamina Royal Biringkanaya Makassar.
“Kami mengecam keras peristiwa tersebut. Sudah ada pendampingan hukum terhadap rekan kami. Kami pastikan akan mengawal kasus ini sampai tuntas,” ujarnya, Rabu (23/10/2024).
Syahid menerangkan kekerasan terhadap alumni Fakultas Kedokteran UHO Kendari di RSOJ Pertamina Royal Biringkanaya Makassar terjadi pada Jumat (18/10) sekira pukul 23.05 Wita. Syahid mengaku telah berkoordinasi langsung dengan dr. Irham Ramli. Dia sangat menyesalkan tindakan pelaku yang disinyalir merupakan keluarga pasien.
“Seperti di CCTV ada tiga orang di situ, yang dipukul namanya dr. Irham Ramli. Sementara yang menahan adalah perawat atas nama Fathul dan perawat wanita itu ialah Syrene. Mereka yang bertugas malam itu,” bebernya.
Penganiayaan itu terjadi karena pelaku tidak terima jika dr. Irham Ramli bertanya terus. Padahal, bertanya kepada keluarga pasien adalah bagian penindakan yang perlu dilakukan untuk mengetahui keluhan pasien, sehingga diberikan penanganan terbaik.
Meskipun dr. Irham Ramli telah dianiaya bahkan diancam, dr. Irham Ramli dan perawat lainnya tetap memberikan pelayanan terbaik kepada pasien keluarga pelaku penganiaya. Namun Syahid menegaskan kasus tersebut akan dilanjutkan ke ranah hukum agar peristiwa serupa tidak terulang kepada dokter-dokter lainnya di rumah sakit.
“Tetap diberikan pelayanan, walaupun suami pasien tersebut sudah melakukan penganiayaan terhadap dr. Irham,” bebernya.
Editor Kata: Ratnawati (Magang)