Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Upaya BBST Lestarikan Bahasa Tolaki Lewat Pesta Literasi 2024

Upaya BBST Lestarikan Bahasa Tolaki Lewat Pesta Literasi 2024
Lomba mendongeng menggunakan Bahasa Tolaki pada kegiatan Pelita II yang diselenggarakan Balai Bahasa Sulawesi Tenggara (BBST) di Kota Kendari. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (21/11/2024).

Kendari – Balai Bahasa Sulawesi Tenggara (BBST) melaksanakan Pesta Literasi (Pelita) II 2024 sebagai upaya pelestarian bahasa Tolaki melalui berbagai lomba di salah satu hotel di Kota Kendari pada 19 – 22 November 2024.

Salah satu rangkaian kegiatan Pelita II adalah Festival Tunas Bahasa Ibu. Di dalamnya terdapat berbagai lomba, mulai dari mendongeng, pidato, menulis cerpen, komedi tunggal, hingga menyanyi dengan menggunakan bahasa Tolaki.

Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Perlindungan dan Pemodernan Bahasa Daerah BBST, Zakiyah, menjelaskan Festival Tunas Bahasa Ibu menjadi wadah untuk pelajar jenjang SD sampai SMP dari tujuh daerah di Sultra untuk berlomba dengan menggunakan bahasa Tolaki.

“Jadi lomba ini adalah hasil dari pelatihan guru-guru yang sudah dilatih melalui peningkatan kompetensi guru bahasa Tolaki sebelumnya. Tujuh daerah yang kami latih guru-gurunya ada di Kota Kendari, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kolaka, Kolaka Timur, dan Kolaka Utara,” katanya, Kamis (21/11/2024).

Terdapat 252 guru dari tujuh kabupaten dan kota yang dilatih terkait peningkatan kompetensi bahasa Tolaki. Para guru kemudian mengimplementasikan hasil pelatihan kepada murid-muridnya. Hasil dari implementasi tersebutlah yang dilombakan.

Baca Juga:  Maimo ka Wakatobi! WAVE Dipastikan Digelar 4 - 6 Desember 2021

“Jadi inilah yang menjadi hasil pengimbasan dari pelatihan guru-guru tersebut. Mereka mengajarkan kembali apa yang mereka terima kepada siswanya. Pada akhirnya siswa-siswinya mengikuti berbagai lomba pada Festival Tunas Bahasa Ibu 2024,” jelasnya.

Tujuan akhir dari kegiatan itu adalah bahasa Tolaki bisa tetap lestari dan bisa keluar dari ancaman kepunahan yang bisa saja terjadi apabila penuturnya terus berkurang.

“Kami lakukan kepada pelajar SD sampai SMP, karena mereka yang nantinya akan menjadi generasi penerus. Jangan sampai bahasa daerah mereka sendiri punah. Kami berharap kegiatan-kegiatan seperti ini bisa menjadi langkah konkret dalam mengatasi kemunduran penggunaan bahasa Tolaki di masyarakat,” tutupnya.

Editor Kata: Ratnawati (Magang)

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten