Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Kendari

BPTD Sultra akan Uji Coba Fase Baru Pengaturan Lalu Lintas Perempatan Pasar Baru Kendari

BPTD Sultra akan Uji Coba Fase Baru Pengaturan Lalu Lintas Perempatan Pasar Baru Kendari
Salah satu lengan simpang di Perempatan Pasar Baru Kendari. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (25/11/2025).

Kendari – Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menerapkan uji coba fase baru pengaturan lampu lalu lintas di Perempatan Pasar Baru Kendari. Langkah ini dilakukan untuk menekan angka kecelakaan di simpang yang selama ini menjadi salah satu titik rawan di Kota Kendari, Sultra.

Kepala BPTD Kelas II Sultra, Husni Mubarak, mengatakan uji coba dilakukan melalui rekayasa lalu lintas dengan mengubah fase alat pemberi isyarat lalu lintas (APIL). “Pengaturan baru akan membuat dua lengan simpang yang berseberangan mendapatkan lampu hijau secara bersamaan untuk mengurangi waktu tunggu merah,” ujarnya, Senin (24/11).

Menurut Husni, waktu tunggu lampu merah di simpang itu saat ini bisa mencapai dua menit untuk satu kaki simpang. Kondisi tersebut memicu antrean panjang pengendara. “Dengan perubahan fase APIL, waktu tunggu merah bisa lebih singkat dan pergerakan lalu lintas menjadi lebih efisien,” lanjutnya.

Husni memaparkan bahwa berdasarkan catatan BPTD, sepanjang 2020 – 2024 terjadi 11 kecelakaan di kawasan tersebut. Dari jumlah itu, 3 korban meninggal, 1 mengalami luka berat, dan 7 lainnya luka ringan.

Ia menjelaskan uji coba dimulai pekan depan. Dalam skema baru, kendaraan dari arah Pasar Baru (timur) menuju Lippo Plaza (barat), dan sebaliknya, tidak lagi diperbolehkan belok kiri langsung. “Akses di kedua arah sempit dan sering dipakai dua lajur sehingga menimbulkan penumpukan di tengah simpang,” jelasnya.

Baca Juga:  Tawuran Pelajar Ganggu Pengguna Jalan di Kendari

Melalui rekayasa tersebut, kedua arah itu tetap memperoleh lampu hijau bersamaan. Untuk mencegah kemacetan di tengah simpang, arus dari Pasar Baru akan diberi jeda 15 detik sebelum arus dari Lippo Plaza berjalan. Sementara arus dari Bandara Haluoleo (selatan) ke Maxcell Kendari (utara) tetap mengikuti pengaturan normal.

Husni menambahkan hasil kajian teknis menunjukkan simpang tersebut memiliki tingkat konflik lalu lintas yang tinggi. BPTD merekomendasikan pemajuan median di masing-masing lengan simpang untuk mengurangi potensi benturan dan memperbaiki jarak pandang pengendara.

Ia juga menyebut posisi lampu APIL sebelumnya dinilai terlalu mundur sehingga kurang terlihat dari berbagai arah. Penyesuaian posisi dan fase lampu dinilai membuat sinyal lebih jelas terlihat oleh seluruh pengguna jalan dan meningkatkan keselamatan.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten