Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Kendari

Pengendara di Sultra Diminta Waspada Aquaplaning saat Lakukan Perjalanan Libur Nataru

Pengendara di Sultra Diminta Waspada Aquaplaning saat Lakukan Perjalanan Libur Nataru
Profesional Safety Engineer Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan saat memberikan edukasi soal keselamatan transportasi jalan. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (22/12/2025).

Kendari – Menjelang arus libur Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026, pengendara di Sulawesi Tenggara (Sultra) diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama saat berkendara di tengah kondisi hujan yang berpotensi menimbulkan aquaplaning atau kondisi berbahaya saat kendaraan kehilangan cengkeraman ban.

Imbauan tersebut disampaikan Profesional Safety Engineer Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan, dalam diskusi keselamatan jalan yang digelar Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Sultra di Claro Hotel Kendari, Senin (22/12/2025).

Ahmad menekankan keselamatan perjalanan Nataru diawali dari kesiapan pengemudi. Pengendara diminta memastikan kondisi tubuh tetap bugar, tidak kelelahan, tidak sakit, serta tidak mengonsumsi obat yang dapat menimbulkan rasa kantuk atau gangguan konsentrasi saat mengemudi. Selain itu, kondisi kendaraan juga harus dipastikan laik jalan, mulai dari sistem pengereman yang berfungsi baik hingga kondisi ban dengan ketebalan alur minimal 1,6 milimeter.

Ia secara khusus mengingatkan bahaya aquaplaning yang kerap terjadi saat hujan, terutama ketika kendaraan melaju di atas genangan air dengan kecepatan tinggi dan kondisi ban yang sudah aus.

“Kalau hujan, mohon kecepatan benar-benar dijaga. Jangan lebih dari 70 kilometer per jam, apalagi kalau kondisi ban sudah mulai aus. Aquaplaning itu sangat berbahaya karena kendaraan bisa kehilangan kendali seperti melayang. Ini sering menjadi penyebab kecelakaan fatal,” ujar Ahmad.

Baca Juga:  Pemkab Konawe Jadi Daerah Terakhir SKD CPNS 2024 di Qubah 9 Kendari

Selain risiko genangan air, pengendara juga diminta waspada terhadap potensi bahaya lain di jalan, seperti longsor di sejumlah ruas rawan. Kewaspadaan dan kehati-hatian dinilai menjadi kunci utama untuk meminimalkan risiko kecelakaan selama masa libur Nataru.

Ahmad juga mengingatkan pengemudi agar bijak menggunakan aplikasi navigasi digital. Ia menyebut banyak kecelakaan terjadi karena pengemudi mengikuti petunjuk Google Maps tanpa memahami kondisi jalan yang dilalui. Pengemudi kendaraan besar seperti bus dan truk diminta tidak menggunakan mode mobil karena berisiko diarahkan ke jalan sempit yang tidak sesuai peruntukan kendaraan besar.

Sementara itu, bagi pengendara sepeda motor yang melakukan perjalanan jauh, ia menyarankan agar menggunakan mode mobil saat memakai Google Maps. Dengan begitu, pengendara tetap diarahkan ke jalan utama yang dinilai lebih aman dibandingkan jalur alternatif sempit yang berisiko kecelakaan maupun tindak kejahatan.

Imbauan tersebut diharapkan dapat menjadi perhatian masyarakat agar perjalanan wisata dan mudik Nataru berlangsung aman dan selamat.

3.078 Personel Gabungan Dikerahkan, Pengamanan Nataru di Sultra Diperketat hingga Antisipasi Bencana

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten