Tak Sampai 24 Jam, 8 Kali Gempa Terjadi di Sultra
Kendari – Gempa bumi kembali mengguncang Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (26/3/2022) sekitar pukul 17.54 WITA. Data yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tak cukup 24 jam gempa yang terjadi di Sultra sudah 8 kali.
Berikut titik koordinat dan sumber gempa yang terjadi di Sultra:
Gempa bermagnitudo (M) 4,9 pertama kali terjadi pada Jumat (25/3) sekitar pukul 21.20 WITA. Episentrum gempa terletak pada koordinat 3.87 LS, 122.76 BT, atau tepatnya berlokasi pada jarak 11,9 kilometer timur laut Soropia, Kabupaten Konawe dengan kedalaman 2 kilometer.
Sekitar 17 menit kemudian, gempa susulan M 2,8 kembali terjadi sekitar pukul 21.37 WITA. Lokasi gempa bumi terletak pada koordinat 4.03 LS, 122.83 BT, tepatnya pada jarak 19,5 kilometer, area Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dengan kedalaman 10 kilometer.
Setelah 3 menit kemudian atau tepatnya pada pukul 21.40 WITA, gempa bumi susulan M 3 kembali terjadi pada koordinat 3.78 LS, 122.76 BT. Jaraknya sekitar 18,2 kilometer timur laut Soropia, Kabupaten Konawe dengan kedalaman 10 kilometer.
Selanjutnya, 6 menit kemudian atau tepatnya pukul 21.46 WITA, gempa susulan M 2,6 terjadi pada lokasi 3.94 LS, 122.56 BT, atau jarak 3,3 kilometer barat laut Kendari Barat, Kota Kendari di kedalaman 8 kilometer.
Sekitar 9 jam berlalu atau tepatnya pukul 06.03 WITA, Sabtu (26/3) pagi tadi, gempa bumi M 3,5 kembali terjadi di lokasi 3.87 LS, 122.7 BT pada jarak 6,2 kilometer timur laut Soropia, Kabupaten Konawe di kedalaman 10 kilometer.
Setelah 11 jam, gempa kembali terjadi tepatnya pukul 17.54 WITA.
“Info gempa dengan M 4,3 terjadi pada pukul 17:54:31 WITA, di lokasi 3.83 LS, 122.72 BT atau terletak pada 11.1 kilometer timur laut Soropia, Kabupaten Konawe, Sultra pada kedalaman 10 kilometer,” tulis rilis BMKG.
Rudin menambahkan, usai gempa keenam berkekuatan M 4,3 ini, hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi dua guncangan gempa bumi susulan. Kendati demikian, pihaknya tidak merinci secara jelas titik koordinat dua gempa susulan itu.
“Ini gempa yang kedelapan. Titiknya bergeser sedikit, tidak ada yang sama persis,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin dalam keterangan resminya.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan warga di Kota Kendari, Kabupaten Konsel, dan Konawe Kepulauan (Konkep). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami,” tambahnya.
Rudin mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selanjutnya, masyarakat juga diharapkan menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pungkasnya.