3 Provokator Kericuhan Usai Pemilihan Wakil Bupati Koltim Diamankan
Konawe Timur – Tiga pelaku yang diduga menjadi provokator kericuhan usai pemilihan Wakil Bupati Kolaka Timur (Koltim) diamankan polisi. Ketiganya diamankan setelah diduga melakukan aksi lempar batu di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Koltim, Kamis (28/7/2022).
Kapolres Kolaka, AKBP Resza Ramadianshah, mengatakan kericuhan dipicu oleh massa pendukung salah satu calon bupati yang tidak terima dengan hasil voting anggota dan pimpinan DPRD Koltim. Dalam voting itu, Abdul Aziz memperoleh 13 suara, sedangkan pesaingnya Diana Massi hanya meraih 11 suara.
“Awalnya ada aksi unjuk rasa yang dilakukan sekitar 200 massa dari kelompok pendukung Diana Massi,” kata Resza kepada Kendariinfo melalui sambungan telepon.
Dia mengungkapkan, massa tetap bertahan meski pemilihan telah berakhir. Massa juga menebang pohon dan melakukan aksi lempar batu ke arah petugas yang mengamankan aksi unjuk rasa. Akibat lemparan batu, tiga anggota polisi mengalami luka-luka pada bagian kepala, tangan, dan hidung.
“Warga tidak ada, kalau polisi tiga orang. Tapi saya tidak bisa kasih tau yang tiga orang itu, yang jelas luka-luka pada bagian kepala tangan, dan hidung,” ungkapnya.
Resza menjelaskan, ada sekitar 400 personel gabungan dari Polres Kolaka, Brimob Polda Sultra, TNI, dan Pol PP untuk mengamankan jalannya pemilihan Wakil Bupati Koltim. Massa yang terpecah menjadi dua kelompok memperlambat upaya membubarkan pengunjuk rasa yang ricuh. Meski begitu, massa akhirnya dipukul mundur setelah polisi menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa.
“Kericuhan mulai sekitar 12.30 WITA. Tadi kita dorong mundur, berangsur-angsur. Ada dua kelompok yang di kiri dan di kanan, jadi satu-satu kita dorong mundur untuk membubarkan diri. Sebelah kanan bubar, yang kiri masih tidak mau bubar,” jelasnya.