Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Pj. Wali Kota Luncurkan Program Pengelolaan Sampah Bernilai Rupiah di SMPN 2 Kendari

Pj. Wali Kota Luncurkan Program Pengelolaan Sampah Bernilai Rupiah di SMPN 2 Kendari
Pj. Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu memukul gong sebagai tanda diresmikannya program “Kejar Tuntas” di SMPN 2 Kendari. Foto: Dok. Prokopim Kota Kendari. (3/1/2022).

Kendari – Penjabat (Pj.) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu meluncurkan program Sekolah Satu Rekening Satu Pelajar guna Ciptakan Lingkungan Tanpa Sampah (Kejar Tuntas) di SMPN 2 Kendari, Selasa (3/1/2023).

Program tersebut diresmikan untuk menunjang keberadaan Bank Sampah Mosiu-siu yang dikelola siswa-siswi SMPN 2 Kendari agar mendapatkan pundi-pundi rupiah dari sampah yang dihasilkan.

Bank sampah ini telah mengelola sampah-sampah yang disetorkan para siswa, di mana sampah tersebut akan dijual di pengepul dan hasilnya dimasukkan ke rekening masing-masing siswa SMPN 2 Kendari sesuai dengan jumlah sampah yang disetorkan ke bank sampah.

Kepala SMPN 2 Kendari, Abdul Wahid dalam laporannya mengatakan, hingga saat ini telah terbit 66 rekening siswa dan 59 lainnya sementara proses pembuatan.

“Total rekening yang telah terbit memang baru total 125 siswa, tetapi satu hal yang membanggakan yaitu dari total 956 siswa, jumlah siswa aktif menyetorkan sampah ke bank sampah berjumlah 631 siswa,” ujar Wahid.

Asmawa mengapresiasi kegiatan yang digagas Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) melalui SMPN 2 Kendari ini. Dia menilai “Kejar Tuntas” merupakan program sangat strategis dalam rangka mendukung kebersihan lingkungan sekolah secara khusus dan lingkungan sekitar secara umum.

Baca Juga:  HIV/AIDS di Muna Bertambah 17 Kasus, Didominasi Pasangan Homoseksual

“Melalui peran sekolah kita harapkan bank sampah yang ada di sekolah berfungsi maksimal, ini juga membangun kesadaran untuk memulai sejak dini peka terhadap kondisi kebersihan lingkungan,” kata Pj. Wali Kota Kendari.

Selain itu, menurut Asmawa kerja sama dengan berbagai stakeholder seperti perbankan dan OJK, membuat sampah yang dikumpulkan bisa menjadi uang atau bernilai ekonomi bagi siswa.

“Sehingga kita juga dapat mengedukasi anak-anak untuk rajin menabung melalui pengelolaan sampah,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten