Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Siswa Konawe yang Diganti Jadi Anggota Paskibraka Nasional Laporkan Kepala Kesbangpol Sultra

Siswa Konawe yang Diganti Jadi Anggota Paskibraka Nasional Laporkan Kepala Kesbangpol Sultra
Ketua LBH HAMI Sultra Andre Darmawan saat melaporkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Tenggara (Sultra) terkait nama Paskibraka Nasional yang diganti. Foto: Istimewa.

Kendari – Keluarga Doni Amansa (17) siswa asal Kelurahan Wawonggole, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe yang gagal diberangkatkan sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional melaporkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Tenggara (Sultra) ke polisi.

Pelaporan itu diinisiasi oleh Ketua LBH HAMI Sultra Andre Darmawan sekaligus kuasa hukum keluarga Doni. Laporan itu tertuang dalam Nomor: LP/250/VII/2023/SPKT/Polda Sultra tanggal 17 Juli 2023.

Andre mengungkapkan pihaknya melaporkan Kepala Kesbangpol Sultra Harmin Ramba soal pernyataannya selama ini terkait seleksi Paksibraka Nasional dinilai buat gaduh.

“Betul, kami sudah membuat laporan yang ditujukan kepada Kepala Kesbangpol Sultra Harmin Ramba. Kami membantu menyediakan bantuan hukum secara gratis kepada keluarga Doni, karena keluarga Doni belum bisa menyewa pengacara,” ungkap Andre, Rabu (19/7/2023).

Andre menilai pernyataan Harmin dalam persoalan ini dianggap menyebarkan berita bohong. Di antaranya soal adanya seleksi dalam proses pembekalan. Padahal, hasil penelusuran terkait juknis seleksi yang diselenggerakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), bahwa tidak ada proses seleksi pada proses pembekalan.

“Ya menurut kami itu berita bohong mengatakan pembekelan itu adalah bagian dari seleksi dan ada penilaian,” bebernya.

Baca Juga:  Respons Polemik Paskibraka, Pemkab Konawe Minta Klarifikasi Tim Seleksi

Andre juga menuding Kepala Kesbangpol Sultra memberikan keterangan salah terkait waktu pengumuman pada Rabu (17/5) malam, yang menyatakan bahwa siswa yang diumumkan bukan kategori lolos Paskibraka Nasional, namun sesuai abjad nama.

Padahal, sesuai urutan pengumuman tidak sesuai abjad nama. Karena, siswa yang diumumkan secara acak mulai dari Doni Amansa, Nadira Syalvallah, Wiradinata Setya Persada dan Aini Nur Fitriani.

“Itu yang menurut kita berita bohong dan membuat keonaran dan kasus ini sudah viral,” ujarnya.

Ia menambahkan pihaknya terus mengumpulkan barang bukti tambahan untuk memperkuat laporan ke polisi terkait persoalan ini.

Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten