Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Crime

Alasan Korban Tetap Bertahan Jalani Hubungan Meski Berulang Kali Dianiaya oleh Oknum Polres Konut

0
0
Alasan Korban Tetap Bertahan Jalani Hubungan Meski Berulang Kali Dianiaya oleh Oknum Polres Konut
Korban penganiayaan AR (baju biru gelap) bersama keluarganya usai menjalani pemeriksaan di Unit PPA Ditreskrimum Polda Sultra. Foto: Kendariinfo. (26/8/2025).

Kendari – AR (25), korban penganiayaan mengungkapkan alasan selama ini tetap bertahan menjalani hubungan meski mengalami tindak penganiayaan oleh oknum Polres Konawe Utara (Konut), Bripda La Ode Isnardin.

AR mengaku penganiayaan yang dialaminya itu berulang kali terjadi. Namun ia bertahan menjalin hubungan karena kerap mendapatkan ancaman dari Bripda La Ode Isnardin. Bahkan ia diancam hendak dibunuh.

“Iya berulang kali dianiaya, saya suka diancam mau dibunuh,” ungkap AR saat ditemui awak media di Polda Sultra, Selasa (26/8/2025).

Ia mengatakan sudah menjalin hubungan dengan pelaku sekitar 8 bulan. Tindak pidana penganiayaan pun kerap berulang terjadi. Kebanyakan terjadi di wilayah Konut.

“Kejadian yang sering itu di Konut, karena saya tinggal di sana dan kenal dia di Konut. Saya lapor karena sudah keterlaluan,” bebernya.

AR mengatakan salah satu penyebab ia dipukuli karena kerap keluar bersama teman-temannya tanpa memberi tahu pelaku. Menurutnya hal itu sepele, tetapi dia mendapatkan tindakan tersebut.

“Kalau saya biasa keluar dan tidak kabari dia, saya dianiaya,” ungkapnya.

Selain itu, ibu korban AR, Lisnawati mengatakan alasan anaknya tetap bertahan karena pelaku merupakan tulang punggung keluarga. Sehingga anaknya kerap tak enak hati jika pelaku harus berurusan dengan polisi.

“Katanya ini pacarnya tulang punggung keluarga, makanya dia rasa kasihan dan iba. Dan dia pilih untuk sering memaafkan, tetapi ini sudah tidak tahan,” bebernya.

Tante korban AR, Rumi Indrayani mengatakan, peristiwa penganiayaan juga terjadi di Konut, Minggu (17/8). Ia menuturkan AR memang tertutup setelah mendapatkan penganiayaan dengan alasan adanya ancaman itu.

“Tanggal 17 itu mamanya dia pernah dapati fotonya, ditendang di bagian kaki tergambar sepatu laras, ada lebam-lebam juga,” bebernya.

Ia menambahkan karena adanya ancaman itu, korban pun enggan mengungkap apa yang dialami. “Jadi ancamannya apabila dilapor akan dibunuh, makanya saat ditanya mamanya dia bilang jatuh dari motor,” ungkapnya.

Oknum Polisi yang Aniaya Pacar Terancam PTDH, Kapolres Konut Minta Maaf

Bagikan berita ini:
Tetap terhubung dengan kami: