Anak Muda Kendari Bicara Bisnis dan Politik
Kendari – Nama Steven Stenly mungkin tak asing lagi di telinga masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Wajahnya kerap menghiasi lini media sosial dengan kegiatan positif dan sosialnya. Ya, Steven dalam beberapa tahun terakhir memang menggeluti dunia selebgram yang membuat namanya cukup dikenal luas masyarakat Kendari dan sekitarnya.
Namun siapa sangka, selain aksi sosialnya yang cukup fenomenal, ternyata pria berkelahiran 29 Juni 1994 ini juga sukses menggeluti dunia bisnis. Baru-baru ini juga, Steven ternyata mencalonkan diri maju menjadi calon legislatif (Caleg) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari.
Di dunia bisnis, Steven bahkan pernah mengekspor setidaknya 300 ton produk dari Sultra yakni jagung dan mete. Ia mengekspor pangan dari Sultra ke beberapa negara seperti Cina, Singapura, Vietnam dan India.
“Saya kan kuliah di Cina, saya melihat kenapa Indonesia sering impor dari Cina. Nah saya bertekad Indonesia harus ekspor ke Cina,” kata Steven saat menjadi tamu di KI-sahan Podcast, Senin (15/5/2023).
Steven yang saat itu kuliah di Cina pulang ke Kendari di masa Covid-19. Saat berada di Kota Kendari, Steven lalu mencoba mempelajari sistem ekspor-impor secara otodidak. Ia memanfaatkan media sosial dan jaringan yang dimilikinya. Hingga akhirnya, selama 3 bulan di Kendari dan mempelajari mekanisme ekspor, ia memberanikan diri mulai mengekspor mete dan jagung.
Steven harus rela mengelilingi Sultra untuk mengumpulkan supplier bahan pangan yang hendak diekspor. Ia kemudian fokus menggeluti bisnis ekspornya, sembari menawarkan produk yang dimilikinya melalui media sosial. Namun kendala tentu saja ada, salah satunya produk yang diinginkan pasar kerap kali kosong. Begitu juga kualitas.
“Waktu saya fokuskan tahun kemarin itu angka 200-300 ton bisa saya ekspor ke luar. Sebenarnya kita masih ingin ekspor tapi supplier kita belum mampu, produksi panen mete itu terbatas. Padahal penawaran masuk terus,” ujarnya.
Selain itu, Steven mengaku terkendala ongkos kirim. Sebab, selama ini Kota Kendari belum mampu melakukan ekspor langsung ke negara tujuan, akibatnya banyak ongkos tambahan yang mengharuskan ekspor melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Bahkan, ongkosnya bisa mencapai dua kali lipat.
Ia mengaku berbagai solusi sudah digunakan, namun kembali ke armada kapal pengekspor yang mengharuskan memenuhi target minimal ekspor dan itu tidak disanggupi. Steven mengatakan rata-rata kapal pengekspor memiliki target minimal 1.000 kontainer. Sedangkan pengekspor di Kendari hanya mampu di angka 100-an kontainer.
“Ya mau gak mau kita harus kirim ke Surabaya dulu nanti baru kirim ke negara tujuan,” bebernya.
Daftar Caleg DPRD Kota Kendari
Tak ingin hanya bergelut di dunia bisnis, ternyata Steven mencoba peruntungan di Pemilu 2024. Saat ini dirinya terdaftar sebagai Caleg Partai Perindo Daerah Pemilihan (Dapil) Mandonga-Puuwatu dengan nomor urut 2.
“Saya sudah daftar Caleg lewat Partai Perindo dan mendapatkan nomor urut 2,” ujar dia.
Steven mengungkapkan tekadnya untuk maju menjadi wakil rakyat semata ingin memperjuangkan masyarakat. Ia berkaca dengan salah satu tokoh politik di Indonesia bahwa sekaya apapun seseorang tidak akan mampu membantu orang banyak menggunakan dana pribadi. Jalan satu-satunya yakni menggunakan hak politik.
Steven lalu termotivasi ingin membantu warga Kendari lewat Caleg. Ketika masuk di dunia pemerintahan, lanjut dia, di sana ada anggaran yang bisa dipakai untuk bantu orang. Tekadnya membantu orang banyak karena sejalan dengan kegiatan sosialnya selama ini.
“Visi-misi saya dan Perindo itu sama. Kami ingin menyejahterakan rakyat. Saya pun juga selama ini konten-konten saya kurang lebih sama niatnya terus ingin membuat UMKM dan lainnya. Dalam waktu dekat ini kita akan bagi-bagi gerobak ke warga,” bebernya.
Ia pun berharap agar masyarakat Kendari bisa mempercayakan kesejahteraannya kepada anak-anak muda saat ini.