Angkat Wisata Wakatobi, 5 Remaja Sultra Bersaing pada KBKM di Jakarta
Kendari – Lima remaja asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam Kasuami Team akan bersaing pada ajang Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) di Jakarta. Kelimanya adalah M. Lutfi Syahindra S., Nurfadillah Fahmi, Satrio Pangestu, Fitrah Aliyah, dan Achmad Rizal.
KBKM sendiri merupakan ajang yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dengan tujuan mengumpulkan bakat imajinatif dan kreatif untuk menjawab tantangan pemajuan kebudayaan melalui pendekatan science, technology, engineering, arts, and mathematics (STEAM).
Ajang itu memperlombakan dua kategori, yakni purwarupa dan aplikasi. Kasuami Team akan bersaing pada kategori aplikasi. Mereka menawarkan sebuah platform yang akan menghubungkan wisatawan dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Waha, Kelompok Waha Tourism Community (WTC), Kecamatan Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi untuk kemudahan bertransaksi dan berwisata dengan nama K-Trip.
“Platform ini berupa website berupa penyedia jasa tour trip area Wakatobi, khususnya Desa Waha. Namun, website itu juga memiliki fitur penyedia informasi seputar kebudayaan, destinasi wisata, kuliner, pusat oleh-oleh, dan bahasa,” ujar Marketing Kasuami Team, Fitrah Aliyah, Minggu (28/11/2021).
Menurut Fitrah, Waha memiliki potensi untuk menjadi desa wisata. Dia menyebut, Waha didukung fasilitas yang memadai, seperti penginapan, rest area yang lengkap, peralatan snorkeling, dan diving. Pokdarwis Desa Waha juga memiliki divisi yang cukup lengkap seperti guide, kuliner, dan kerajinan tangan dengan didukung secara penuh oleh masyarakat setempat.
“Namun hal itu tidak dapat dikelola dengan baik. Pokdarwis yang ada di desa itu masih menggunakan cara lama dalam menggaet wisatawan. Fasilitas dari pemerintah atau perusahaan swasta untuk membantu desa itu, menjadi desa wisata sering terbengkalai dan rusak dengan sendirinya. Itu salah satu alasan kami membuat K-Trip,” ungkapnya.
Namun sebelum ke Jakarta, mereka terlebih dulu mengikuti seleksi administrasi pada 5 April hingga 6 Juni 2021 lalu. Setelah dinyatakan lulus, mereka lalu bersaing dengan 34 tim lainnya pada regional lima wilayah Sulawesi. Tahapan seleksi regional lima pada 12 – 15 Juli 2021.
“Regional lima, ada 35 tim, termasuk kita. Kalau keseluruhan 713 tim yang dibagi menjadi tujuh regional. Kasuami Team masuk regional lima. Tapi yang lulus untuk nasional, kita untuk aplikasi sama satu tim purwarupa dari Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel),” katanya.
Rangkaian KBKM Nasional telah dimulai sejak 15 September 2021 lalu. Untuk ke Jakarta, Kasuami Team terlebih dulu melakukan beberapa persiapan. Mulai dari penerimaan materi, pendampingan mentor masing-masing tim, dan visit in selama dua kali ke Desa Waha.
“Visit in itu, kunjungan ke desa-desa objek kebudayaan yang kita mau ambil. Kita ke Desa Waha. Kita visit in dua kali, pertama akhir September, kedua awal November,” bebernya.
Puncak acara KBKM akan digelar 29 November hingga 3 Desember 2021. Malam terakhir KBKN Nasional akan mengumumkan pemenang dari ajang tersebut. Fitrah berharap bisa membawa nama baik Sultra dengan menjuarai KBKM. Selain itu, K-Trip yang mereka rancang dapat terealisasikan usai KBKM.
“Kami juga berharap apa yang sudah kami rancang bisa kami realisasikan. Sepulang dari nasional, kami bisa berkoordinasi dengan pihak pemerintah setempat untuk merealisasikan apa yang akan kami buat untuk pemajuan di Desa Waha,” pungkasnya.