Antusiasme Komunitas Fotografer di Sultra Dalam Kegiatan Sharing Session
Kendari – Kegiatan ‘Charity Event Sharing Session‘ untuk para pegiat fotografi dan videografi di Sulawesi Tenggara (Sultra) telah diadakan di Coffee 2-1 Kendari, Selasa (20/4/2021).
Sharing session ini diisi dengan berbagai kegiatan diskusi mengenai food photography oleh Devyrico, newborn photography oleh Kifly hingga wedding photo oleh Taufan Ilham, wedding cinema oleh Reza Herdiansya, yang diselenggarakan oleh Sorai.studios bersama Dialogdinihari.co.
Devyrico menjadi pemateri pertama dalam memberikan materi mengenai food photography (foto makanan). Food photography ini merupakan salah satu jenis seni fotografi yang menjadikan makanan atau minuman sebagai objek potretnya.
Devyrico sebagai pemateri berbagi cerita dan pengalamannya dalam dunia fotografi makanan.
“Sebagai seorang food photographer, sebelum kita memotret kita harus kenalan dengan objek yang akan kita foto mulai dari bahan sampai proses pembuatannya,” jelas Devy saat sharing.
Devy juga menambahkan, dalam food photography banyak hal yang harus diperhatikan agar hasil foto yang didapatkan maksimal.
“Untuk mempelajari food photography kita harus memperhatikan banyak hal agar hasil foto yang kita dapatkan adalah foto terbaik, dan hal yang perlu diperhatikan seperti konsep, pencahayaan, properti dan sudut pandang,” tambahnya.
Sementara itu, Kifly yang membawakan materi newborn photography menjelaskan, untuk newborn photography mempelajari terkait pemotretan untuk bayi yang baru lahir dengan berbagai konsep dan usia pemotretan umumnya dilakukan saat berusia 4 hingga 14 hari.
“Dalam newborn photography mempelajari teknik pemotretan untuk bayi yang baru lahir. Dan umumnya untuk mendapatkan hasil foto yang bagus pada bayi, usia yang diperlukan 4 hari hingga 2 minggu,” jelasnya.
Berbeda dengan Devyrico dan Kifly, materi yang dibawakan oleh Taufan Ilham adalah terkait teknik wedding photography atau foto pernikahan.
Taufan menjelaskan, dalam fotografi wedding hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana teknik fotografi yang kita lakukan ini dapat membangun karakter yang kuat terhadap hasil karya foto itu sendiri.
“Yang paling penting dalam dunia fotografi wedding itu adalah membangun karakter fotonya kita sendiri, karena banyak fotografer wedding bagus tapi tidak ada karakter yang membedakan fotonya dengan foto orang lain,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Ketua Panitia Kegiatan Zulham Pahlevi mengatakan, antusiasme para peserta sharing session ini sangat interaktif membuat acara berjalan dengan baik. Kegiatan ini dihadiri oleh 83 orang dari berbagai daerah di Sultra.
“Luar biasa antusiasme para pencinta fotografi di Sulawesi Tenggara ternyata seramai ini yang hadir. Untuk yang hadir ada 83 orang berasal dari Kolaka, Bombana, Muna, Kolaka Utara, Konawe, Konsel, Wakatobi, Kota Baubau dan Kota Kendari,” ucapnya.
Laporan: Hikuza
Editor: Yusrin