Apel Siaga Nataru 2024 Basarnas Kendari, 895 Personel Dikerahkan
Kendari – Basarnas Kendari menggelar Apel Pembukaan Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Senin (18/12/2023). Sebanyak 895 personel dikerahkan untuk mengamankan Nataru.
Kepala Basarnas Kendari, Muhammad Arafah mengatakan tujuan dari pelaksanaan siaga SAR khusus Nataru ini merupakan upaya mewujudkan pelayanan SAR yang profesional, sinergi, dan militan untuk mendukung kebijakan pemerintah.
Arafah menjelaskan adanya peningkatan jumlah masyarakat yang mudik libur Nataru kali ini akibat bersamaan dengan waktu libur sekolah. Dengan mempertimbangkan kondisi faktual tersebut maka penyelenggaraan siaga SAR khusus Nataru harus tetap mengedepankan aspek keselamatan dalam pelaksanaannya.
“Memerintahkan kepada seluruh personel yang melaksanakan siaga agar dalam pelaksanaan siaga SAR khusus tetap melaksanakan prinsip-prinsip Quick Action Search and Rescue dalam merespons setiap bentuk kedaruratan secara profesional, sinergi, dan militan,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan pemeliharaan dan peningkatan kesiapan personel, alur, dan peralatan agar kecepatan waktu tanggap (response time) dan waktu tempuh (deployment time) dapat tercapai dengan maksimal. Sehingga makin banyak korban yang bisa diselamatkan apabila dibutuhkan operasi SAR.
Arafah menjelaskan pelaksanaan siaga SAR khusus Nataru akan dilaksanakan selama 19 hari yakni pada tanggal 18 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024. Sementara untuk puncak arus mudik Natal diperkirakan pada tanggal 23 – 24 Desember 2023 dan puncak arus balik tanggal 26 – 27 Desember 2023.
Sedangkan puncak arus mudik Tahun Baru 30 – 31 Desember 2023 dan puncak arus balik pada tanggal 2 – 3 Januari 2024. Kemudian untuk tempat-tempat wisata yang diperkirakan padat pengunjung di tanggal 31 Desember 2023 – 1 Januari 2024.
Adapun potensi ancaman yang perlu diwaspadai dalam pelaksanaan siaga SAR khusus Nataru tahun ini di antaranya bencana hidrometeorologi yaitu banjir, gelombang tinggi, longsor, banjir bandang, dan angin puting beliung.
“Kemudian ada bencana geologi yaitu gempa bumi dan tsunami. Kecelakaan transportasi yaitu kecelakaan kapal, pesawat, dan jalan raya dan kondisi membahayakan manusia di antaranya kedaruratan di tempat-tempat wisata,” bebernya.
“Untuk Basarnas Kendari sendiri mempersiapkan personel sebanyak 122 orang dan 773 orang potensi SAR yang telah dibina oleh Basarnas Kendari di seluruh Provinsi Sultra,” ujarnya.
Sementara, sarana yang digunakan seperti sarana air dengan perahu karet 10 unit, jet ski 2 unit, RIB 6 unit, dan kapal 3 unit. Lalu, sarana darat dengan rescue car 12 unit, ambulans 1 unit, ATV 3 unit, rescue trail 11 unit, truck personel 6 unit, rescue truck 1 unit, dan peralatan SAR darat 4 set. Kemudian ada peralatan pendukung seperti peralatan medis, peralatan selam, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Arafah membeberkan untuk lokasi siaga SAR khusus Nataru berada di Pelabuhan Nusantara Kendari, Pelabuhan Feri Kendari, Pelabuhan Panggulu Belo Wanci, Pelabuhan Wawonii, Pelabuhan Torobulu, Pelabuhan Murhum, Pelabuhan Raha, Pelabuhan Penyebrangan Kolaka – Bajoe, dan Pelabuhan Tobaku.
Tim SAR Siaga Khusus Nataru juga menitikkan pemantauan di Bandara Haluoleo, Bandara Betoambari, Bandara Matahora, Bandara Sangia Nibandera. Sedangkan di tempat wisata di antaranya Kendari, Kolaka, Baubau, Wakatobi, Luwu Timur, Konawe Utara, dan Muna. Ada juga pengamanan di terminal angkutan darat.