Arus Balik Mudik Lebaran di Pelabuhan Ferry Tampo Mulai Padat, Warga Memilih Gunakan Ketinting

Muna – Pelabuhan Ferry Tampo di Kabupaten Muna mulai dipadati warga yang akan melakukan arus balik di Kota Kendari setelah mudik lebaran Idulfitri 1443 Hijriah. Kepadatan penumpang terlihat dengan adanya antrean ratusan kendaraan roda dua dan roda empat yang mengantre panjang di pelataran pelabuhan tersebut.
Pantauan Kendariinfo pada Rabu (4/5/2022), para penumpang kapal jalur Tampo – Torobulu memarkirkan kendaraannya dan mengantre dengan jarak mencapai 100 meter. Kendaraan mereka dipenuhi dengan barang-barang atau bingkisan oleh-oleh dari kampung halaman.
Biasanya di hari ketiga lebaran warga masih di kampung halaman dan menghabiskan waktu untuk rekreasi bersama keluarga. Namun, kebanyakan warga memilih melakukan arus balik sebab memprediksi beberapa hari ke depan, antrean akan semakin panjang.

“Mau tidak mau saya balik ini hari. Rencana saya mau hindari macet karena beberapa hari ke depan pasti banyak yang mau berangkat ke Kendari, ternyata mulai ini hari sudah banyak juga yang antre,” ujar penumpang kapal feri, Yurni.
Sementara sejumlah pemudik lainnya lebih memilih menyeberang melalui ketinting atau rakit yang hanya menampung 6 – 7 kendaraan roda dua. Pasalnya, antrean menggunakan kapal feri di Pelabuhan Ferry Tampo begitu padat.
Penumpang ketinting, Khairul mengatakan, khawatir jika menggunakan kapal feri sebab banyak warga yang mengantre, terutama yang membawa kendaraan roda empat dan truk. Terlebih, jika ia harus menunggu kapal berikutnya, berjam-jam lamanya.
“Saya memilih naik ketinting saja, karena lama lagi kalau mau mengantre tunggu kapal yang berikutnya,” kata penumpang ketinting, Khairul.
Ia menambahkan, menyeberang menggunakan ketinting dari Pelabuhan Ferry Tampo – Pelabuhan Lainea hanya menghabiskan waktu 1 jam 30 menit saja. Tarifnya hanya Rp150.000 saja. Sedangkan, melalui kapal feri jalur Tampo – Torobulu menghabiskan waktu 2 sampai 3 jam lamanya.


