Balita di Kendari Tewas Terseret Arus Banjir saat Cari Pengungsian
Kendari – Bencana banjir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menelan korban jiwa. Seorang balita berusia dua tahun di Lorong Puau, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Senin (4/3/2024), tewas terseret arus banjir saat mencari tempat pengungsian bersama orang tuanya.
Sejumlah warga membeberkan kronologi tewasnya seorang balita berusia dua tahun berinisial F terseret arus. Warga bernama Dian mengatakan, hujan deras di lokasi itu terjadi sejak Minggu (3/3) pukul 23.00 Wita. Karena curah hujan cukup tinggi dan kawasan tersebut berada di dataran rendah membuat air mudah tergenang.
Dian mengaku, rumah dan kos-kosan yang dihuni warga juga tergenang banjir. Sehingga masyarakat di sana berusaha menyelamatkan diri dan barang-barang seadanya.
“Dari tadi malam hujan, banjir memang di sini, kita cari perlindungan semua, kita mengungsi,” katanya kepada Kendariinfo.
Ia melanjutkan, indekos milik bocah dua tahun itu juga terendam banjir yang tingginya mencapai perut orang dewasa. Saat itu, F bersama ibu dan keluarganya berencana mengungsi di rumah RT setempat, yang lokasinya agak tinggi dan tidak terendam banjir.
Dalam perjalanan menuju tempat perlindungan, ibu F terjatuh sehingga balita tersebut terlepas dari pelukan sang ibu. Bahkan, F masuk ke dalam selokan dan terbawa arus yang kencang.
Mengetahui hal itu, warga setempat langsung bergegas memberikan pertolongan. Namun karena kondisi gelap dan hujan masih terjadi, mereka kesulitan untuk melakukan pencarian.
Setelah air surut atau sekira pukul 08.00 Wita, aparat kepolisian dan Basarnas Kendari yang ikut melakukan pencarian berhasil menemukan korban.
“Posisinya tertimbun tanah, dekatnya pohon, sudah meninggal, orang Brimob yang dapat,” paparnya.
Sementara itu, Danru KPP Basarnas Kendari, Asep mengaku, proses evakuasi telah dilakukan dan jenazah korban telah dibawa ke RSUD Kota Kendari untuk penangangan lebih lanjut.
“Sudah dibawa ke RSUD jenazahnya,” pungkasnya.