Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Bappeda Sultra Latih Pegawainya Antisipasi Gangguan Otot Rangka

0
0
Bappeda Sultra Latih Pegawainya Antisipasi Gangguan Otot Rangka
Pelatihan untuk mencegah gangguan otot rangka (gotrak) kepada pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (18/12/2024).

Kendari – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendatangkan pakar hingga dokter untuk memberikan edukasi tentang gangguan otot rangka (gotrak) akibat kerja kepada para pegawai di Hotel Qubah 9 Kendari, Rabu (18/12/2024).

Sekretaris Dinas (Sekdis) Bappeda Sultra, Waode Muslihatun, mengatakan kegiatan terselenggara untuk memberikan perhatian kepada pegawai yang biasanya duduk berjam-jam saat bekerja dan membuat risiko gotrak menjadi lebih besar.

“Bagaimana pegawai mau berikan pelayanan yang maksimal untuk masyarakat, kalau mereka gampang sakit, apalagi duduk berjam-jam. Untuk itu, kami inisiasi kegiatan ini supaya mereka bisa sehat dan terus produktif,” katanya.

Para pegawai Bappeda Sultra mendapatkan pelatihan langsung dari ahli yang didatangkan dari Yogyakarta untuk memberikan edukasi hingga perlakuan khusus agar terhindar atau mengatasi gotrak.

“Beban kerja kita di Bappeda cukup banyak yang membuat duduk kita lebih lama. Ini yang membuat mayoritas teman-teman di Bappeda merasakan sakit di area tulang belakang hingga beberapa bagian tubuh lain,” lanjutnya.

Sementara itu, Instruktur kegiatan yang juga merupakan dokter dari Yogyakarta, dr. Dewi Lestari, menyebut pihaknya diundang untuk memberikan edukasi terhadap para pegawai mengenai gotrak. Dirinya memaparkan kebiasaan-kebiasaan yang bisa mempercepat efek gotrak pada manusia.

“Gotrak ini sangat jarang sekali dipahami para pekerja. Padahal berdasarkan data yang kami himpun, 60 persen gotrak itu dirasakan pekerja kantoran. Berdasarkan data WHO 10 persen dari orang dengan gotrak bisa menimbulkan disabilitas,” ujarnya.

Gotrak adalah semua gangguan kesehatan dan cedera yang mengenai sistem gerak tubuh, termasuk otot, tendon, selaput tendon, ligamen, tulang rangka, sendi, tulang rawan, bursa, spinal disc (saraf terjepit), pembuluh darah, dan saraf.

“Ini tentunya bisa menimbulkan kerugian bagi perusahaan maupun pegawainya. Untuk itu, kami coba memberikan pelatihan dan edukasi kepada pegawai Bappeda memelihara kesehatan tubuhnya agar nantinya bisa terus produktif hingga akhir masa bakti,” tutupnya.

Bagikan berita ini:
Tetap terhubung dengan kami: