Bertemu dengan Ganjar, Petani di Sultra Keluhkan Tingginya Harga Pupuk
Kendari – Para petani yang ada Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan sejumlah persoalan yang kerap dihadapi oleh mereka kepada calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo. Salah satunya soal tingginya harga pupuk.
Ketua Kelompok Petani Merah Putih Konawe Selatan, Wayan Gama mengatakan kebanyakan di wilayah Desa Potuho Jaya, Konawe Selatan adalah sebagai petani. Kebanyakan, mereka mengeluhkan susahnya mendapatkan akses pupuk.
“Tolong kami di situ masyarakat 85 persen petani sawah, dan perkebunan. Maka hal ini kami sangat susah mendapatkan pupuk,” kata Wayan kepada Ganjar saat acara Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat se-Sultra di Claro Hotel Kendari, Minggu (3/12/2023).
Disebutkan Wayan, jika pun pupuk tersedia harganya tidak terjangkau oleh para petani. Menurut dia, hal inilah yang menjadi kendala para petani yang ada di sana.
“Kami sangat susah mendapatkan, kalau ada tapi mahal dan kami tidak bisa menjangkau,” tegas Wayan Gama.
Lebih jauh, dia sangat bangga Ganjar bisa datang ke Kendari untuk menyerap aspirasi semua kalangan termasuk dengan para petani.
Namun begitu, Wayan Gama berpesan kepada Ganjar bilamana diberikan amanah menjadi presiden bisa menyelesaikan persoalan terkait pupuk bagi seluruh petani di Indonesia.
Tak hanya sekadar pupuk, Wayan turut menyampaikan keluh kesahnya terkait akses jalanan di Desa Potuho Jaya, yang baru satu kilometer mendapatkan aspal. Sisanya, masih rusak dan tidak mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya.
“Maka dari itu, tolonglah kelak bapak menjadi nomor satu di Indonesia kami minta sangat dengan hormat harus bisa terukir pesan kami,” ungkap Wayan.
Sementara, Ganjar menanggapi terkait mahalnya harga pupuk. Ia bilang beberapa hal perlu dipersiapkan untuk menyelesaikan problem para petani.
Salah satunya, kata Ganjar, yakni menyiapkan pabrik pupuk hingga penyuluh agar nantinya bisa menciptakan pupuk. Dengan begitu mereka tak lagi mengalami kesulitan yang berarti.
“Petani tadi ada problem satu pupuknya sulit, kalau dia dapat mahal begitu kan. Obat-obatannya mahal, dan harganya jatuh. Saya kira ini yang penting hari ini kita mesti siapkan pabrik pupuk,” urai Ganjar.
“Kita siapkan penyuluh yang hebat kita ajari mereka berdiskusi dengan para petani yang punya pengalaman bagus, apakah pindah ke organik. Dan tentu saja sekarang yang memunculkan obat-obatan baru itu bisa lebih terjangkau bagi para petani,” imbuh Ganjar.
Selain itu, Ganjar berbicara mengenai pentingnya bantuan dari Kementerian Pertanian agar para petani ini bisa mendapatkan akses pupuk, begitu juga dengan pengembangannya.
“Saya kira sistem tata cara mereka mendaftarkan dan legalitas ini dari Kementerian Pertanian (agar) bisa menyiapkan lebih mudah dan saya kira membantu para petani,” tandas Ganjar.