BP3MI: Banyak Pekerja asal Sultra di Luar Negeri Tidak Tercatat
Sulawesi Tenggara – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) memperkirakan banyak tenaga migran asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tidak tercatat secara resmi oleh pemerintah daerah.
Meskipun jumlahnya banyak, Kepala BP3MI Sultra, La Ode Askar, mengaku tidak bisa merinci total pekerja secara keseluruhan di luar negeri. Hal itu karena kebanyakan pekerja asal Sultra tidak mendaftar secara resmi melalui BP3MI.
“Kalau perkiraan yang tidak tercatat saya tidak bisa prediksi. Namun kalau pengalaman saya jalan, misalnya di Muna, menurut data Imigrasi Baubau ada ratusan orang terbit paspornya,” ujar Asmar, Kamis (5/12/2024).
Menurut Askar, tiap kecamatan ada 5 sampai 7 orang yang menjadi tenaga migran ke luar negeri. Dengan angka tersebut, jumlah pekerja migran asal Sultra di luar negeri bisa mencapai ribuan orang.
“Dari jumlah itu, kalau kita jumlahkan di seluruh kecamatan di Sultra, bisa-bisa angkanya mencapai ribuan,” ujarnya.
Sejauh ini hanya ada sekira 50-an pekerja yang berangkat secara resmi melalui BP3MI. Umumnya mereka bekerja di negara Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Lewat BP3MI, sebenarnya banyak negara tujuan yang dapat mempekerjakan para pahlawan devisa tersebut. Askar menyebut pemerintah Indonesia sudah menjalin hubungan dengan ratusan negara dunia yang bisa menjadi tujuan untuk mencari kerja.
“Tetapi mereka yang nantinya akan menjadi tenaga migran adalah worker spesialis artinya mereka ini harus punya keahlian khusus,” tutupnya.
