BPOM Sultra Jamin Takjil Ramadan Tahun Ini Aman dari Bahan Kimia Berbahaya
Kendari – Di penghujung bulan suci Ramadan, Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjamin bahwa takjil yang dijajakan para pedagang di Sultra aman untuk dikonsumsi.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BPOM Sultra, Yoseph Nahak Klau dalam konferensi persnya, Senin (10/5/2021).
Dari tujuh lokasi yang disambangi, dua di antaranya di luar Kota Kendari yakni Pasar Anduonohu, sekitar Bundaran Pesawat Lepo Lepo, Jalan Sao Sao, Pasar Baruga, sekitar Bundaran Mandonga, Perbatasan Konda-Wolasi (Kabupaten Konawe Selatan), dan Pasar Lalohao (Kabupaten Konawe).
“Sebanyak 208 sampel takjil yang kami uji dari tujuh lokasi dan semuanya memenuhi syarat,” ujarnya.
Jelas Yoseph, parameter pengujian yang pihaknya lakukan meliputi Methanil Yellow, Rhodamin B, Boraks, dan Formalin.
“Sampel takjil yang kami uji terdiri dari es campur, pisang ijo, jalangkote, risoles, kue lapis, kerupuk berwarna, dan jajanan buka puasa lainnya yang disajikan oleh para pedagang,” ungkapnya.
“Dan kami memastikan bahwa pangan jajanan takjil ini tidak mengandung bahan berbahaya yang dilarang untuk pangan,” tegasnya.
Tidak hanya melakukan pengujian sampling, BPOM Sultra juga memberi edukasi kepada para penjual takjil tentang bagaimana menjual pangan yang aman di tengah Pandemi Covid-19, di mana salah satu indikatornya adalah menghindari penggunaan bahan kimia terlarang.
“Kami harap kepada para pedagang untuk selalu menggunakan cara-cara yang benar dalam bahan pangan jualannya. Tidak menggunakan bahan kimia berbahaya yang membahayakan kesehatan,” harapnya.
Laporan: Fito