Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Bisnis

BPS Sultra: Juni 2022, Kendari Deflasi, Baubau Inflasi

0
0
BPS Sultra: Juni 2022, Kendari Deflasi, Baubau Inflasi
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, Muhammad Amin dalam rilis bulanan BPS Sultra. Foto: Istimewa. (1/7/2022).

Kendari – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, Kota Kendari mengalami deflasi (penurunan harga) terdalam sebesar 0,61 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,45, sedangkan Kota Baubau mengalami inflasi (kenaikan harga) sebesar 0,97 persen dengan IHK 111,30 pada Juni 2022.

“Kalau dilihat per kota di Sultra, inflasi tahun kalendernya Kendari itu sebesar 2,73 persen, untuk tahun ke tahun Kota Kendari inflasinya mencapai 4,10 persen. Dibandingkan Kota Baubau itu secara inflasi tahun kalender mencapai 5,08 persen, dan inflasi tahun ke tahun mencapai 6,26 persen,” ujar Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sultra, Muhammad Amin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/7/2022).

Deflasi di Kota Kendari terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau -1,03 persen, kelompok transportasi menyumbang sebesar -2,24 persen, dan kelompok bahan makanan -1,44 persen.

Data BPS Sultra rilis Juni 2022. Foto: BPS Sultra. (1/7/2022).

“Untuk Kota Baubau semua komponen mengalami inflasi kecuali komoditas pakaian dan alas kaki. Sumbangan terbesar inflasi berada pada komponen bahan makanan sebesar 0,47 persen,” jelasnya.

Sementara itu, jika digabungkan kedua kota tersebut, pada bulan Juni ini terjadi deflasi sebesar 0,24 persen, jika dilihat dari tahun kalender terjadi inflasi sebesar 2,79 persen, sementara secara tahun ke tahun terjadi inflasi sebesar 4,61 persen.

Amin merincikan, ada 10 komoditas yang memiliki andil terbesar dalam inflasi bulan juni dari gabungan dua kota ini yaitu bawang merah 0,10 persen, kangkung 0,08 persen, tomat 0,04 persen, cabai rawit 0,04 persen, telur ayam ras 0,03 persen, bayam 0,02 persen, daun kelor 0,02 persen, panci 0,01 persen, mie kering instan 0,01 persen, dan daging ayam ras 0,01 persen.

“Sedangkan untuk komoditas penyumbang deflasi yaitu ikan kembung -0,21 persen, angkutan udara -0,17 persen, beras -0,10 persen, ikan selar -0,04 persen, ikan cakalang -0,04 persen, cumi-cumi -0,02 persen, ikan teri -0,02 persen, ikan ekor kuning -0,02 persen, minyak goreng -0,02 persen, ikan katamba -0,02 persen,” terangnya.

Dari konfirmasi pihak berwenang melalui bidang perikanan kata Amin, di bulan Juni produksi ikan memang mengalami peningkatan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, sehinga memengaruhi harga yang berlaku di pasar. Demikian juga dengan angkutan udara yang mengalami penurunan dari segi harga tiket pesawat.

Bagikan berita ini:
Tetap terhubung dengan kami: