Buntut Dugaan Pertalite Oplosan, 7 SPBU di Kendari Diadukan ke Polda Sultra
Kendari – Kasus dugaan pertalite oplosan yang mengakibatkan motor para pengemudi ojek online (ojol) mengalami kerusakan berbuntut panjang. Terkini, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi mengadukan tujuh SPBU di Kendari, Jumat (7/3/2025).
Ketujuh SPBU yang diadukan tersebut yakni SPBU THR, SPBU Puuwatu, SPBU Saranani, SPBU Rabam, SPBU Punggolaka, SPBU Bonggoeya, dan SPBU Kota Lama. Ketujuhnya dilaporkan ke Polda Sultra.
Ketua LBH HAMI Sultra, Andre Dermawan mengatakan pengaduan ini, berdasarkan aduan warga ke LBH. Mereka merasa sudah dirugikan, setelah melakukan pengisian BBM jenis pertalite di SPBU hingga membuat kendaraan masyarakat mogok.
“Kami membawa aduan masyarakat ke Polda Sultra, dan sampel BBM pertalite yang dikuras dari tangki motor pengadu dan ada satu motor yang belum kuras BBM-nya,” ujar Andre kepada awak media.
Andre mengatakan ada sebanyak 80 aduan masuk ke LBH HAMI Sultra. Rata-rata mengeluhkan kendaraan miliknya mengalami kerusakan usai mengisi pertalite di sejumlah SPBU tersebut pada tanggal 3 – 4 Maret 2025.
“Kami juga bawa daftar pengaduan yang masuk di LBH HAMI sejumlah 80 orang, di situ ada nama-namanya, keluhannya seperti apa, identitas dan nomor kendaraannya,” bebernya.
Ia berharap agar penyidik bisa menindaklanjuti aduan LBH HAMI Sultra dan melakukan pengujian laboratorium terhadap sampel yang dibawa pengadu ke tim independen.
“Kami juga akan mencari tim independen yang bisa kita ajukan uji sampel,” pungkasnya.
