Bupati Abdul Azis Gencar Canangkan Pekan Imunisasi Tanggulangi Polio di Koltim
Kolaka Timur – Bupati Abdul Azis terus menggencarkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) polio di sejumlah wilayah di Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra). Pekan ini, PIN penanggulangan KLB polio dilaksanakan di SD Negeri 1 Penanggo Jaya, Kecamatan Lambandia.
Kegiatan yang dicanangkan langsung oleh Abdul Azis itu mendapat apresiasi dari sejumlah pihak. Azis pun berkomitmen selaku pimpinan daerah untuk terus mencegah timbulnya kasus polio pada anak-anak. Menurutnya, penyakit polio terbilang sulit diobati.
“Masalah polio ini sulit untuk diobati. Dengan kegiatan sosialisasi dan vaksin imunisasi polio merupakan tindakan preventif pemerintah daerah dalam mencegah polio di Wonua Sorume,” ucap Azis dalam keterangan resminya, Jumat (26/7/2024).
Tekad Azis dalam penanggulangan polio di Koltim luar biasa. Bahkan ia bertekad seluruh anak-anak di Bumi Sorume bebas dari Polio. Di awal bulan Juli 2024, ia telah menerbitkan surat edaran (SE) terkait penanggulangan penyakit polio yang saat ini menyasar seluruh wilayah Indonesia.
SE bernomor 100.3.4.2/2783 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dalam rangka penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Kabupaten Koltim ditandatangani elektronik oleh Azis 4 Juli kemarin.
Dalam SE dijelaskan, jika polio adalah salah satu penyakit menular yang sangat berbahaya terutama bagi anak-anak. Virus polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen hingga kematian. Oleh karena itu, sebagai upaya pencegahan melalui imunisasi sangatlah penting.
Berdasarkan penilaian resiko menggunakan tool standar yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization), Indonesia dikategorikan wilayah risiko tinggi penularan polio. Sejumlah 32 (84%) provinsi dan 399 (78%) kabupaten dan kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.
KLB polio tipe 2 sejak akhir 2022 hingga saat ini dilaporkan terjadi di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. Status KLB belum dicabut karena kasusnya masih saja terus dilaporkan.
Selain kasus polio tipe 2, kasus polio tipe 1 juga dilaporkan di Provinsi Papua Tengah. Olehnya itu dibutuhkan upaya imunisasi yang masif dengan cakupan tinggi dan merata untuk memutus transmisi virus polio, baik tipe 2 maupun tipe 1.
“Sehubungan dengan hal tersebut, Pemda Koltim perlu melaksanakan percepatan peningkatan cakupan imunisasi inactivated poliovirus vaccine (IPV) dan oral polio vaccine (OPV) untuk memutus transmisi virus polio dan meningkatkan imunitas sehingga dapat meningkatkan upaya Indonesia bebas polio,” ungkap Azis dalam edarannya.