Cegah Penyebaran Omicron, Lapas Kendari Jalani Vaksinasi Booster
Kendari – Guna mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron, jajaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kendari jalani vaksinasi booster, Selasa (22/2/2022).
Kepala Lapas Kelas II A Kendari, Abdul Samad Dama mengatakan, pelaksanaan vaksinasi ini sesuai dengan program pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendari.
“Alhamdulillah hari ini kami sesuai dengan program pemerintah, kami diwajibkan untuk melakukan vaksin dan untuk di Lapas Kendari ini sudah vaksin ketiga,” kata Samad.
Sambungnya, vaksinasi kali ini bukan hanya diikuti oleh pegawai, melainkan juga keluarga pegawai dan juga para warga binaan (tahanan).
“Vaksin kali ini diikuti oleh para pegawai serta keluarga besar, seperti anak dan istri yang dengan suka rela ikut. Termasuk juga warga binaan, baik untuk menerima vaksin pertama maupun vaksin kedua,” sambungnya.
Dari 109 pegawai Lapas, ada 18 pegawai yang tidak dapat mengikuti vaksinasi karena diketahui reaktif terpapar Covid-19.
Dia mengungkapkan, terdapat beberapa kendala yang dialami peserta saat menjalani akan vaksinasi, salah satunya tensi (tekanan darah) yang tinggi atau terlalu rendah. Hal itu mengakibatkan batalnya menerima dosis vaksin.
“Tidak semua pegawai menjalani vaksinasi hari ini, sebab ada beberapa pegawai diketahui reaktif Covid-19 setelah menjalani swab antigen beberapa waktu lalu, dan juga saat menjalani pemerikasaan uji medis tidak memenuhi syarat. Untuk jumlah peserta yang menjalani vaksinasi sebanyak 63 orang, 46 pegawai, dan 17 warga binaan. Dosis yang disediakan, sesuai dengan total pegawai yakni 109,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kendari, Samsul Bahri, menerangkan, dalam vaksinasi booster di Lapas Kendari pihaknya menyediakan tiga jenis vaksin, yakni Sinovac, Astrazeneca, dan Pfizer.
“Untuk vaksinasi di Lapas Kendari hari ini kami sediakan vaksin jenis Sinovac 20 dosis diperuntukkan kepada keluarga pegawai yang ingin vaksin tahap satu dan dua. Kemudian untuk booster nya kami sediakan Astrazeneca untuk usia muda, sedangkan lansia kami berikan Pfizer,” pungkasnya.
