Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Data BPS: Nilai Ekspor dan Impor Sultra Kompak Naik pada Agustus 2024

Data BPS: Nilai Ekspor dan Impor Sultra Kompak Naik pada Agustus 2024
Dermaga peti kemas. Foto: Pixabay.

Sulawesi Tenggara – Badan Pusat Statistik (BSP) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan rilis capaian ekspor dan impor Agustus 2024 yang kompak naik jika dibandingkan dengan bulan Juli 2024. Hal itu disampaikan Kepala BPS Sultra, Surianti Toar, pada konferensi pers, Selasa (1/10/2024).

Surianti menyampaikan nilai ekspor Sultra pada Agustus 2024 mencapai US$317,87 juta atau naik 8,31 persen dibanding Juli 2024 yang tercatat US$293,48 juta. Sementara volume ekspor Agustus 2024 tercatat 230,18 ribu ton atau turun 9,66 persen dibanding Juli 2024 yang tercatat 254,79 ribu ton.

“Pada Agustus 2024, negara tujuan ekspor Sultra terbesar adalah Tiongkok yang berperan sebesar 89,29 persen, Korea Selatan sebesar 6,54 persen, India sebesar 3,24 persen. Sementara sisanya 0,93 persen ke beberapa negara seperti Taiwan dan Amerika Serikat,” katanya dikutip dari YouTube BPS Sultra.

Komoditas yang mendominasi ekspor Sultra pada beberapa negara tersebut adalah kelompok besi baja yakni feronikel.

Untuk nilai impor Sultra pasa Agustus 2024 mencapai US$123,65 juta, naik 13,23 persen dibandingkan Juli 2024. Tetapi turun 4,17 persen dibandingkan Agustus 2023.

“Volume impor Agustus 2024 senilai 589,34 ribu ton. Naik 186,98 persen dibandingkan Juli 2024 atau naik 22,10 persen dibandingkan Agustus 2023,” lanjutnya.

Baca Juga:  BPS Sultra: November 2021, Baubau Inflasi Tertinggi di Sulawesi

Nilai impor golongan barang terbesar Sultra pada Agustus 2024 dibandingkan Juli 2024 adalah bahan bakar mineral. Nilainya US$33,17 juta atau naik 52,41 persen.

“Pada Agustus 2024, komoditas unggulan impor di Sultra adalah bahan bakar mineral, seperti bensin dengan peranan sebesar 78,01 persen,” tambahnya.

Komoditas impor Sultra lainnya adalah biji nikel sebesar 7,73 persen, perabot dan penerangan rumah tangga 3,34 persen.

“Tiongkok jadi negara asal utama impor Sultra dengan peran sebesar 34,44 persen, Malaysia 22,80 persen, Singapura 22,39 persen, dan negara lainnya Filipina, Rusia, dan Australia sebesar 20,37 persen,” tutupnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten