Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Kendari

Data Dinas P2KB: Kelurahan Punggaloba Jadi Wilayah dengan Angka Stunting Tinggi di Kendari

Data Dinas P2KB: Kelurahan Punggaloba Jadi Wilayah dengan Angka Stunting Tinggi di Kendari
Kepala Dinas P2KB Kota Kendari, Jahudding. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo (27/9/2022).

Kendari – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Kendari Jahudding menyebut Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari menjadi daerah dengan kasus stunting tertinggi di Kota Lulo.

Kepala P2KB Kota Kendari Jahudding mengatakan berdasarkan data yang mereka miliki, kelurahan tersebut tercatat memiliki total kasus 25 anak stunting.

“Kelurahan yang terbesar stuntingnya ada di Punggaloba ada 25 kasus,” kata Jahudding usai meluncurkan gerakan Orang Tua Asuh di Balai Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (13/4/2023).

Dia menjelaskan berdasarkan data hasil survei status gizi kesehatan Indonesia (SSGI) yang dilakukan tahun 2022, Kota Kendari berada di angka 19,5 persen di bawah rata-rata nasional yakni 21,6 persen.

“Sedangkan jumlah stunting saat ini berdasarkan elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (eppgbm) yang dilakukan Pemkot Kendari sebanyak 365 anak,” tambahnya.

Selama ini, data 365 anak itu secara terus menerus dilakukan pendampingan oleh tim pendamping keluarga yang ada di masyarakat.

Termasuk dengan hadirnya gerakan orang tua asuh yang telah dibentuk oleh Pemkot Kendari untuk memberikan advokasi edukasi secara terus menerus kepada masyarakat.

Baca Juga:  Belajar Tatap Muka di SMAN 1 Kendari Aman dari Covid-19

Selama pendampingan kepada 365 anak ini, Jahudding menyebut ada penurunan angka, saat ini tinggal angka yang masuk dalam prioritas pertama untuk batita (bayi tiga tahun) yakni tersisa 105 anak.

“Kita berharap dengan adanya gerakan orang tua asuh ini bisa sesegera mungkin kita turunkan angka stunting di Kota Kendari,” ujarnya.

Dengan capaian angka stunting di 2022 yakni 19,5 persen tersebut, menurut Jahudding tentu pemkot tidak boleh berpuas diri tetapi secara terus-menerus harus memaksimalkan ikhtiar untuk mencapai target penurunan angka stunting di 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

“Kita berharap di rumah tangga secara terus-menerus memberikan asupan makanan yang sehat kepada keluarganya terutama yang berisiko stunting,” tutupnya.

Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten