Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Data Pemkot Kendari: 2020 – 2022 Angka Stunting di Kecamatan Puuwatu Paling Tinggi

Data Pemkot Kendari: 2020 – 2022 Angka Stunting di Kecamatan Puuwatu Paling Tinggi
Ilustrasi anak laki-laki. Foto: Pixabay.

Kendari – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui situs web resminya merilis publikasi hasil analisis data pengukuran stunting tingkat kota, Senin (26/12/2022). Hasilnya Kecamatan Puuwatu selama 3 tahun terakhir memiliki jumlah kasus stunting tertinggi.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

Dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seharusnya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan.

Perkembangan prevalensi (jumlah keseluruhan kasus) stunting di Kota Kendari tiga tahun terakhir (tahun 2020 – 2022) cenderung dinamis, secara umum prevalensi stunting mengalami penurunan dan peningkatan yakni tahun 2020 dari 3,41 persen turun menjadi 0,95 persen tetapi pada tahun 2022 meningkat menjadi 1,40 persen.

Pada tahun 2020 angka prevalensi stunting di Kecamatan Puuwatu tertinggi yakni 8,8 persen, disusul Kecamatan Kendari Barat dengan prevalensi 8,7 persen, dan Kecamatan Wuawua dengan prevalensi 5,0 persen.

Pada tahun 2021 terjadi pergeseran di mana prevalensi stunting tertinggi terjadi di Kecamatan Kendari Barat sebesar 2,2 persen, disusul Kecamatan Kendari sebesar 1,8 persen, dan Kecamatan Puuwatu 1,5 persen.

Baca Juga:  Lanjutkan Penertiban, Pemkot Kendari Putus Aliran Listrik Kawasan RTH di Jalan Z.A. Sugianto

Pada tahun 2022 prevalensi tertinggi terjadi di Kecamatan Kendari sebesar 2,7 persen, disusul Kecamatan Kendari Barat 2,6 persen dan di urutan ketiga ada dua kecamatan yakni Kecamatan Abeli dan Kecamatan Wuawua masing-masing sebesar 2,3 persen.

Jadi terdapat 5 kecamatan dengan angka prevalensi stunting tertinggi tahun 2020 – 2022 yaitu Kecamatan Puuwatu, Kendari Barat, Kendari, Wuawua dan Abeli.

Jumlah balita stunting di Kota Kendari rata-rata mengalami penurunan dari tahun 2020 ke tahun 2021 yaitu 466 orang menjadi 227 orang, tetapi mengalami peningkatan di tahun 2022 yaitu 365 orang.

Beberapa kecamatan dengan jumlah balita stunting tertinggi tahun 2022 adalah Kecamatan Kendari Barat, Kendari, dan Puuwatu tetapi ada tiga kecamatan yang mengalami penurunan balita stunting dari tahun 2020 – 2022 yakni Kecamatan Mandonga, Baruga dan Kadia.

Sebaran jumlah balita stunting yang meningkat menunjukkan masih tingginya masalah gizi dan faktor determinan pada balita yang ditemui di wilayah tersebut dan perlu terus dilakukan intervensi gizi spesifik dan sensitif.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten