Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Headline

Demo 11 April, Ribuan Mahasiswa UHO Mulai Bergerak Menuju DPRD Sultra

0
0
Demo 11 April, Ribuan Mahasiswa UHO Mulai Bergerak Menuju DPRD Sultra
Mahasiswa UHO Kendari berjalan kaki menuju Gedung DPRD Sultra. Foto: La Ode Risman Hermawan/Kendariinfo. (11/4/2022).

Kendari – Ribuan masiswa mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai bergerak menuju Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra, Senin (11/4/2022) sekitar pukul 11.00 WITA. Aksi unjuk rasa pada 11 April 2022 tersebut juga terjadi secara serentak di beberapa daerah di Indonesia.

Para pengunjuk rasa awalnya berkumpul dan melakukan orasi di fakultas masing-masing. Ribuan mahasiswa dengan almamater oranye itu lalu mulai bergerak memadati Jalan H.E.A. Mokodompit. Mereka rencananya bakal melalui Jalan MT. Haryono, Jalan Jend. Ahmad Yani, Jalan H. Abdulah Silondae, dan berakhir di depan Gedung DPRD Sultra.

Demonstrasi kali ini merupakan bagian dari penolakan terkait isu-isu nasional yang dinilai menyalahi aturan dan merugikan masyarakat. Mulai dari perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan Pemilu 2024, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), kenaikan BBM jenis Pertalite, kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, hingga kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11 persen.

Mahasiswa UHO Kendari berjalan kaki menuju Gedung DPRD Sultra. Foto: La Ode Risman Hermawan/Kendariinfo. (11/4/2022).

Perpanjangan masa jabatan dan penundaan pemilu dengan pertimbangan pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid-19 dinilai mengada-ada dan bertentangan konstitusi. Isu lain yang juga disuarakan para mahasiswa adalah pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim). Pemindahan IKN menuai banyak penolakan karena dianggap tidak tepat di tengah situasi Pandemi Covid-19. Padahal, masih banyak infrastruktur dasar di Indonesia, seperti sekolah, jalan, dan jembatan desa yang diabaikan tidak terpelihara.

Di sisi lain, harga BBM jenis Pertamax sangat memberatkan masyarakat bersamaan dengan harga kebutuhan pokok yang juga mengalami kenaikan. Dengan naiknya harga Pertamax, masyarakat akan semakin terbebani dan terpaksa menggunakan Pertalite. Sementara, pasokan Pertalite akan semakin berkurang karena tingginya konsumsi masyarakat.

Kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng juga masalah yang belum mampu diatasi pemerintah. Masyarakat banyak yang menjerit. Bukan tanpa alasan, keberadaan minyak goreng sudah menjadi bagian kebutuhan pokok rakyat Indonesia.

Sementara itu, Pemerintah juga telah menaikkan tarif PPN dari 10 menjadi 11 persen sejak 1 April 2022 lalu. Artinya, beberapa barang konsumsi yang tidak termasuk dalam daftar pengecualian, seperti kopi kekinian dan tarif pulsa bisa semakin mahal.

Selain itu, mahasiswa juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk mencopot Menteri Perdagangan, Menteri BUMN, dan Kemenko Bidang Perekonomian sebagai konsekuensi dari kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat yang sedang mengalami masa-masa sulit akibat Pandemi Covid-19.

Hari Ini, Ribuan Mahasiswa dari 4 BEM di Kendari Akan Gruduk DPRD Sultra

Bagikan berita ini:
Tetap terhubung dengan kami: