Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Pemerintah

Dermaga Batu Putih Bombana Diproyeksi Jadi Basis Ekspor Pertanian di Indonesia Timur

Dermaga Batu Putih Bombana Diproyeksi Jadi Basis Ekspor Pertanian di Indonesia Timur
Dermaga Bongkar Muat Gula Mentah (Unloading Raw Sugar) dan gudang milik PT Dua Samudera Perkasa di Desa Batu Putih, Kecamatan Poleang Selatan, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: PT Dua Samudera Perkasa.

Bombana – Dermaga Bongkar Muat Gula Mentah (Unloading Raw Sugar) dan gudang milik PT Dua Samudera Perkasa di Desa Batu Putih, Kecamatan Poleang Selatan, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) diproyeksikan menjadi basis ekspor hasil pertanian di Indonesia Timur.

Dermaga yang baru diresmikan Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, Senin (4/4/2022) itu, didukung dengan fasilitas penunjang, seperti gudang penyimpanan berkapasitas 80 ribu ton dan dilengkapi sistem konveyor berkapasitas 1.000 ton per jam.

Di samping itu, Terminal Umum Dermaga Batu Putih juga memiliki area bongkar muat peti kemas seluas 5,08 hektare dan area jetty yang mampu menyandarkan kapal berkapasitas 80.000 Dead Weight Tonnage (DWT) atau dengan panjang 190 meter.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bersama Gubernur Sultra, Ali Mazi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Bombana.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bersama Gubernur Sultra, Ali Mazi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Bombana. Foto: Istimewa. (4/4/2022).

“Dermaga Batu Putih akan menjadi basis ekspor hasil pertanian dalam arti luas atau subsektor perkebunan yang meliputi kopra, kakao, dan rempah-rempah dari Indonesia Timur lainnya. Sehingga akan terjadi penguatan ekonomi daerah Sulawesi Tenggara. Pajaknya juga harus lebih besar ke Pemda Bombana,” kata Lutfi.

Operator dermaga, PT Dua Samudera Perkasa sendiri merupakan anak perusahaan PT Jhonlin Group, milik pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam. Hadirnya Dermaga Batu Putih juga akan menunjang anak perusahaan PT Jhonlin Group lainnya, PT Prima Alam Gemilang yang bergerak di bidang perkebunan tebu di Kabupaten Bombana.

Direktur PT Dua Samudera Perkasa, A.G Hartantono menjelaskan, pihaknya juga akan mengoperasikan terminal umum yang didukung fasilitas kebutuhan layanan kapal maupun bongkar muat peti kemas dan menjadi pelabuhan untuk kegiatan ekspor-impor. Rencananya, arus barang yang melalui Terminal Umum Batu Putih, antara lain pelayanan peti kemas dan pelayanan non-peti kemas, serta sebagai pemilik Badan Usaha Pelabuhan (BUP).

Baca Juga:  Diduga Korupsi Dana Desa, Warga Desak APH Tangkap Oknum Kades di Konsel

“Selain kebutuhan pelayanan kapal dan bongkar muat peti kemas, kami juga akan melayani muatan curah cair dan kering, general cargo, serta pelayanan lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut CEO PT Jhonlin Group, Ghimoyo, PT Dua Samudera Perkasa telah berpengalaman di bidang jasa pelayaran pelabuhan sejak 2007. Namun hal yang dapat menjadi kendala operasional PT Dua Samudera Perkasa di Bombana adalah infrastruktur jalan yang tidak memadai.

“PT Dua Samudera Perkasa sudah berpengalaman, sehingga kami yakin tidak akan ada kendala yang berarti selama proses beroperasinya Dermaga Batu Putih ini. Dengan telah beroperasinya dermaga berkapasitas 70.000 DWT ini, langsung dapat digunakan sebagai dermaga ekspor dan impor. Namun PT Dua Samudera Perkasa saat ini masih membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah untuk peningkatan infrastruktur jalan yang saat ini belum memadai” ungkapnya.

Dermaga Bongkar Muat Gula Mentah (Unloading Raw Sugar) dan gudang milik PT Dua Samudera Perkasa di Desa Batu Putih, Kecamatan Poleang Selatan, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Peresmian Dermaga Bongkar Muat Gula Mentah (Unloading Raw Sugar) dan gudang milik PT Dua Samudera Perkasa di Desa Batu Putih, Kecamatan Poleang Selatan, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra). Foto: Istimewa. (4/4/2022).

Menanggapi kendala infrastruktur yang dikeluhkan PT Jhonlin Group, Bupati Bombana, Tafdil, mengaku telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tafdil juga mengeklaim warga telah setuju terhadap proyek pelebaran jalan nasional tersebut.

“Soal jalan itu terus kami komunikasikan. Sejauh ini sudah tidak ada masalah. Warga sudah setuju terkait rencana pelebaran jalan. Inilah dampak ekonomi yang kita harapkan dengan hadirnya pabrik tebu dan beroperasinya Dermaga Batu Putih, termasuk soal pendapatan dari sektor pajak,” beber Tafdil.

Inisiator Pembangunan Pabrik Tebu Indonesia Timur, Andi Amran Sulaiman mengatakan, beroperasinya Dermaga Batu Putih akan membidani lahirnya episentrum pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Hasil pertanian yang langsung diekspor ke negara tujuan, seperti Jepang dan India, memangkas biaya produksi petani hingga 70 persen.

Baca Juga:  Bupati Konut Hadiri Penutupan Sultra Tenun Karnaval 2023

Di sisi lain, Dermaga Batu Putih juga akan meringankan biaya produksi PT Prima Alam Gemilang yang memproduksi 200 ribu ton gula mentah per tahun. Kapasitas produksi tersebut diprediksi dalam lima tahun ke depan sudah bisa memenuhi kebutuhan raw sugar nasional. Sebab, rata-rata kebutuhan gula nasional mencapai 6 juta ton per tahun. Sedangkan impor hanya menutupi 3 juta ton per tahun.

“Selain bongkar muat gula, dermaga ini juga bisa menunjang hasil pertanian dalam arti luas petani lokal Bombana. ahkan rempah-rempah di Indonesia Timur. PT Prima Alam Gemilang juga diharapkan menjadi salah satu pabrik gula yang mampu menutupi kebutuhan raw sugar nasional. Kuncinya, Dermaga Batu Putih mendapat penuh dukungan pemerintah dan warga Bombana,” bebernya.

Sementara itu, Gubernur Sultra, Ali Mazi mendukung secara penuh investasi yang dilakukan PT Jhonlin Group dengan kemudahan perizinan. Menurutnya, pembangunan pabrik dan dermaga di Bombana menjadi solusi masalah transportasi barang dan jasa selama ini.

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Muhammad Lutfi.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Muhammad Lutfi. Foto: Istimewa. (4/4/2022).

“Kami yakin, keberadaan terminal umum ini akan menjadi salah satu ikon dan tercatat dalam sejarah pembangunan ekonomi di Sultra. Kami berharap, kiranya PT Jhonlin Group dapat terus meningkatkan investasinya di Sultra. Ini salah satu kebanggaan apalagi pemiliknya ini putra daerah. Tidak gampang ini, putra daerah hadir di kampungnya melakukan investasi yang begitu besar,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten