Detik-Detik Nelayan Buton Tangkap Ikan Kerapu Raksasa, Awalnya Dikira Batang Kayu

Buton – Detik-detik penangkapan ikan kerapu kertang raksasa (Epinephelus lanceolatus) di perairan Desa Wasuemba, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) terekam kamera, Selasa (31/5/2022). Ikan seberat 143 kilogram itu ditangkap dengan cara dipanah oleh dua nelayan bernama Haris dan Ikbal.

Haris mengatakan, mulanya dia bersama Ikbal berangkat dari Desa Wasuemba menggunakan sampan milik nelayan setempat untuk pergi memanah ikan. Keduanya berhenti di sebuah spot yang berjarak satu kilometer dari desa. Ikbal yang juga merupakan pemilik akun YouTube Buton Spearo mengabadikan perjalanan keduanya. Video perjalanan Haris dan Ikbal lalu diunggah di kanal YouTube dalam video berdurasi 13 menit 24 detik.

“Kemarin saya menyelam sama teman. Kita naik sampan kurang lebih satu kilometer dari desa,” kata Haris kepada wartawan, Rabu (1/6).

Saat tiba di lokasi, keduanya mulai melakukan persiapan freediving (menyelam tanpa alat bantu pernapasan), seperti menggunakan masker, snorkel, fins, dan perlengkapan memanah ikan yang telah dimodifikasi. Dalam video unggahannya, Ikbal berhasil memanah ikan berukuran kecil di sekitar karang. Sementara Haris yang turun lebih dalam ke dasar laut melihat penampakan ikan kerapu berukuran besar. Awalnya dia mengira itu adalah batang pohon.

“Pas saya mau naik untuk ambil napas, saya lihat itu ikan. Saya kira batang kayu, tapi ada sirip gerak-gerak,” ungkapnya.

Melihat penampakan ikan kerapu raksasa, Haris terlebih dulu naik ke permukaan air untuk mengambil napas, lalu turun kembali ke dasar laut. Dia selanjutnya mendekati ikan tersebut. Ikan sempat melarikan diri ke dasar laut yang lebih dalam. Saat itu juga, Haris langsung melepas mata panahnya yang pertama dan mengenai punggung ikan.

“Jaraknya kurang lebih tiga meter dengan saya. Kita hadap-hadapan, dan ikannya kaget turun ke bawah. Saya cari celahnya di situ, saya shot pakai panah,” ujarnya.

Bukannya mati, ikan lalu berontak dan mencoba melarikan diri kembali ke dasar laut. Untungnya mata panah yang telah dimodifikasi tersambung dengan tali, sehingga ikan tetap terkontrol. Haris kembali melayangkan mata panahnya yang kedua di punggung ikan agar tidak lepas.

“Saya ikatkan cepat ke pelampung jeriken lima liter dua buah yang saya bawa. Saya tembakan lagi mata panah,” bebernya.

Meski begitu, ikan tetap berusaha melawan dengan bersembunyi di bagian karang meski telah dipanah sebanyak dua kali. Haris mengaku, tidak kurang dari satu jam ia berjibaku menangkap ikan. Namun pada akhirnya ikan mulai kehabiskan tenaga sehingga Haris dapat menariknya ke permukaan air dan meminta tolong kepada rekannya, Ikbal.

“Temanku dia kaget lihat. Saya suruh dia tembakan lagi mata panahnya. Jadi tiga mata panah baru ikannya mudah dievakuasi,” jelasnya.

Setelah memastikan ikan tersebut mati, Haris dan Ikbal langsung membawa ke pinggir pantai. Penangkapan ikan raksasa lantar menghebohkan warga setempat. Sejumlah warga pun ikut berfoto ria. Saat digantung di batang pohon menggunakan tali, panjang dan diameter ikan melebihi manusia dewasa. Warnanya kombinasi cokelat dan putih kemerah-merahan.

Haris mengungkapkan, ikan raksasa yang ditangkapnya bersama Ikbal itu telah dijual seharga Rp2,4 juta kepada pengepul di Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton. Awalnya ikan ditawari harga Rp20 ribu per kilo. Namun pengepul kembali menurunkan harga belinya menjadi Rp17 ribu per kilogram.

“Tadi malam kita timbang beratnya itu 143 kilogram. Tapi kemudian harganya berubah jadi Rp17 ribu per kilogram. Jadi saya terima uang tadi malam itu Rp2,4 juta semua,” pungkasnya.

Nelayan di Buton Tangkap Ikan Kerapu Raksasa, Dijual Rp2 Jutaan