Dewa Surya, Pelajar SMP Konsel yang Mampu Rakit Pesawat Tanpa Awak
Konawe Selatan – Dewa Putu Surya Adnyana, siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 9 Konawe Selatan (Konsel) di Desa Tridana Mulya, Kecamatan Landono berhasil merakit sebuah pesawat tanpa awak. Pesawat rakitan yang diterbangkannya tersebut sukses mencuri perhatian pengguna media sosial.
Kendati masih berusia 14 tahun, remaja yang akrab disapa Dewa ini telah mampu menghasilkan sebuah karya yang belum tentu anak seumurannya bisa.
Berawal dari ketertarikan Dewa akan pesawat terbang, sejak kecil dirinya yang beralamat di Desa Endanga, Kecamatan Landono ini sudah mulai tertarik dengan dunia rakit pesawat.
“Saat kelas 5 SD saya mulai melihat di kanal YouTube ‘Nusantara Hobby’ yang membahas berbagai hal tentang hobi termasuk membuat pesawat rakitan. Di situ saya mulai tertarik,” katanya kepada Kendariinfo, Rabu (5/12/2022).
Barulah ketika dirinya naik ke jenjang kelas 6 SD, ia mulai menekuni hobi ini. Bergabung dengan salah satu grup Facebook “KAI – Komunitas Aeromodelling Indonesia” yang membuatnya kian tertarik dengan dunia pesawat. Dari komunitas ini, ia mulai mempelajari bagaimana merakit jenis pesawat tanpa awak.
Dari sana, kemudian ia merakit pesawat pertamanya dengan model jet. Diakuinya, karena belum terlalu paham mengenai aerodinamika, pesawat rakitannya tersebut gagal mengudara.
Namun, anak dari pasangan Dewa Made Sumerta Yasa dan Umul Fadillah ini tak patah arang, ia kemudian memutuskan ikut kursus online aeromodelling. Dengan modal kursus dan keterampilan merakit yang diperoleh dari sang ayah yang berprofesi sebagai tukang servis elektronik, ia memulai mencoba menghasilkan pesawat tanpa awak dengan badan berasal dari limbah bekas dan komponen mesin yang harus dibeli.
Kendala utama yang dihadapinya kala itu adalah perihal biaya. Bahkan, ia harus rela menabung bertahun-tahun hingga jutaan rupiah untuk membeli tiap komponen mesinnya.
“Saya harus menabung cukup lama hingga dua tahun lamanya. Untungnya orang tua mendukung, mereka juga mencukupkan uang tabungan saya untuk membeli komponen mesin,” kata Dewa.
Tak berjalan mulus, ia harus melakukan hingga 11 kali percobaan untuk menghasilkan pesawat yang mampu terbang sempurna. Ia sempat gagal hingga sembilan kali. Barulah pada percobaan kesepuluh ia berhasil. Pesawat tersebut mengusung model pesawat Cessna 172 dengan baling-baling berada di depan. Namun ia masih kurang puas dengan performa dan tampilan pesawat tersebut.
Hingga akhirnya pada percobaan terakhirnya atau kesebelas, ia berhasil dan puas dengan pesawat hasil rakitannya. Baginya pesawat tersebut sudah cukup memuaskan dari segi performa dan tampilan. Mengusung tipe X-UAV Talon (Unmanned Aerial Vehicle), pesawat rakitannya ini mampu terbang dengan jarak 100 – 200 meter dan bertahan di udara hingga 15 menit yang dikendalikan menggunakan remote control.
Saat ini, ia tengah mengkreasikan lagi pesawat dengan sistem kontrol autopilot. Mengusung tipe modelan sky hunter, rancangan ini bahkan sudah masuk dalam tahap pengumpulan komponen mesin. Dewa menargetkan pesawat tersebut dapat mengudara lagi dalam waktu dekat ini.
Kelak Dewa punya mimpi besar untuk mengembangkan teknologi penerbangan tanpa awak serta menghasilkan pesawat dengan tampilan yang jauh lebih sempurna.
Sebelumnya, video dirinya saat sukses menerbangkan pesawatnya di sekolah sempat viral di media sosial melalui unggahan Facebook salah satu guru SMPN 9 Konsel, Asrapin.