Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Kendari

Di Tengah Ramadan, Begini Curhatan Mahasiswa Akhir Selesaikan Skripsi

Di Tengah Ramadan, Begini Curhatan Mahasiswa Akhir Selesaikan Skripsi
Buyung (22) pria yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya di jurusan jurnalistik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu Oleo, Kendari. Foto: Yusrin/Kendariinfo. (22/4/2021).

Kendari – Menyelesaikan tugas akhir atau skripsi merupakan satu kewajiban bagi mahasiswa yang telah menempuh tahap akhir pendidikan di perguruan tinggi.

Banyak cara yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan skripsi. Dalam menyelesaikan skripsi, para mahasiswa-mahasiswi tentu harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dosen pembimbing.

Tak sedikit dari mereka yang mengalami kesulitan saat proses penyelesaian skripsi. Salah satunya pria ini.

Buyung (22), mahasiswa jurnalistik yang sedang menyelesaikan skripsi ini cukup banyak mendapatkan kesulitan dalam proses penyelesaian skripsinya.

Buyung mengatakan, penentuan teori dalam penelitian yang akan dia lakukan adalah salah satu hal yang membuatnya kesulitan.

“Kesulitan yang saya rasakan waktu awal menyusun itu bingung menentukan teori apa yang cocok dipakai dipenelitianku,” curhatnya kepada Jurnalis Kendariinfo, Kamis (22/4/2021).

Selain teori, ia juga mengatakan, melakukan komunikasi dengan dosen pembimbing juga cukup sulit dilakukan mengingat kesibukan dosen pembimbing sehingga membuat nyalinya ciut untuk melakukan komunikasi awal.

“Ya, saya juga kadang bingung cara hubungi dosen itu, takut salah bahasa juga dan takut juga mengganggu kesibukannya,” tambahnya.

Menurut pria yang sementara menyelesaikan pendidikannya ini, menganggap apa yang menjadi kesulitan tersebut merupakan bagian dari perjuangan yang akan dikenang di kemudian hari.

Baca Juga:  Dapat Hibah Tanah dari Pemda, Basarnas Kendari Akan Bangun Unit Siaga di Kolut

“Menurut saya ini adalah bagian dari pengalaman yang akan saya ceritakan ke anak-cucu saya nanti kalau saya dulu pernah berjuang hadapi dosen pembimbing yang super sibuk, panas dingin saat bimbingan, itu semua akan terus saya kenang,” tuturnya.

Ia berharap, apa yang ia rasakan terkait ketakutan untuk menghubungi dosen pembimbing bukan lagi menjadi momok yang menakutkan untuk mahasiswa akhir.

“Harapannya, semoga ketakutan-ketakutan yang saya rasakan tidak dirasakan oleh orang lain, karena sebenarnya siapa pun dosen pembimbingnya pasti baik dan akan membimbing dengan baik, asal kita juga komunikasi dengan baik pula,” pungkasnya.

Laporan: Yusrin

Penulis
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten