Didesain Mirip Pulau Sulawesi, Sultra Memupuk Asa Hadirkan Sirkuit Layak di Nangananga Kendari
Kendari – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) kini sedang memupuk asa menghadirkan sirkuit balap motor representatif yang layak pakai di Kota Kendari. Berlokasi di kawasan Nangananga, Kecamatan Baruga, sirkuit didesain mirip Pulau Sulawesi yakni berbentuk huruf K.
Ketua Pelaksana Teknis Pembangunan Sirkuit, Andi Muslimin, mengungkapkan arena balap yang dibangun di atas lahan seluas 10 hektare tersebut memiliki trek utama sepanjang 2.000 meter dan lebar trek sekitar 9 meter.
“Pembangunan telah dimulai sejak tahun 2021 lalu, saat ini sudah pembentukan badan trek utama yang telah dihamparkan dengan urugan pilihan (urpil). Badan jalan juga sudah membentuk seperti desain (Pulau Sulawesi),” katanya kepada Kendariinfo, Rabu (9/3/2022).
Ia melanjutkan, saat ini pihaknya sedang menungggu kucuran dana baik tambahan dari pemprov maupun swasta untuk melakukan pengerjaan lanjutan seperti penghamparan base B, base A, serta pengaspalan. Untuk aspal sendiri, akan mengikuti standar sirkuit balap yakni dengan tiga lapis.
“Secara keseluruhan, saat ini persentase progresnya baru sekitar 5 – 7 persen. Untuk merampungkan kita butuh anggaran sekitar Rp30 miliar. Tapi angka tersebut bisa saja berubah, jika makin lama penyelesainnya. Karena jika makin lama, biaya pasti makin naik,” sambungnya.
Menurutnya, ke depan kehadiran sirkuit ini bisa mendatangkan berbagai event baik yang berskala regional maupun nasional. Selain itu, diharapkan sirkuit akan menjadi kawasan wisata olahraga baru di Kota Kendari.
“Setidaknya nanti kalau sudah dilapisi base B dan base A, sirkuit sudah boleh dipakai untuk sekadar latihan maupun uji coba balap,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Pahri Yamsul mengungkapkan pembangunan sirkuit juga menjadi perwujudan harapan agar Sultra punya arena balap yang layak pakai.
Ia mengaku begitu risau melihat para pegiat balap di Sultra yang masih harus beradu kecepatan di sirkuit yang kurang layak dan standar keselamatan yang rendah.
“Untuk tahap selanjutnya, kami masih melobi perusahaan swasta di Sultra melakukan sumbangsih berupa corporate social responsibility (CSR) untuk pengerjaan lanjutan seperti pengaspalan dan pembangunan paddock. Jika semuanya lancar, semoga tahun 2023 sudah bisa digunakan,” imbuhnya.