Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Dinkes: Penyakit TBC di Sultra 2024 Kasus, Kendari Paling Banyak

Dinkes: Penyakit TBC di Sultra 2024 Kasus, Kendari Paling Banyak
Kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara (Sultra), Usnia. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (11/6/2024).

Sulawesi TenggaraDinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis jumlah penyakit Tuberculosis (TBC) hingga Mei 2024. Mereka mencatat jumlah penderita TBC di Sultra mencapai 2024 kasus dengan temuan terbanyak di Kota Kendari.

Kepala Dinkes Sultra, Usnia, mengatakan total suspek atau terduga TBC sebanyak 13.605. Sementara kasus positif TBC berjumlah 2024.

“Di mana target beban pengobatan TBC sebanyak 9.932 kasus. Hingga Mei ini, beban pengobatan baru mencapai 20 persen,” katanya, Selasa (11/6/2024).

Usnia menyebut tiga daerah dengan penemuan TBC terbanyak, yaitu Kota Kendari 453 kasus, Kabupaten Konawe 232 kasus, dan Kota Baubau 187 kasus. Sementara tiga daerah dengan angka temuan terendah yakni Kabupaten Wakatobi 29 kasus, Kabupaten Buton Utara 23 kasus, dan Kabupaten Konawe Kepulauan 21 kasus.

Sebagai langkah penanganan, Dinkes Sultra telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan obat-obatan kepada para penderita TBC yang ada di berbagai fasilitas kesehatan.

“Ciri utama TBC itu adalah batuk yang berkepanjangan. Apabila merasa sudah batuk tidak henti selama tiga hari, disarankan untuk periksa ke puskesmas terdekat,” lanjutnya.

TBC sendiri termasuk dalam golongan penyakit menular. Awal mula dari tuberculosis ialah bakteri Mycobacterium Tuberculosis (M.Tb). Bakteri tersebut bisa menyerang siapa saja. Bagian organ tubuh yang diserang biasanya pada paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung.

Baca Juga:  Masa Tenang Pemilu 2024, Bawaslu Sultra Imbau Seluruh APK Dibersihkan

Penularan dari bakteri itu biasanya melalui udara. Ketika penderita TBC batuk secara langsung di tempat umum tanpa ditutup dengan tangan, maka kuman akan keluar dan bertebaran melalui udara. Seseorang yang menghirupnya kemungkinan dapat tertular penyakit itu.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten