Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Kendari

DLHK Kendari Sebut Proyek Penghijauan RTH Papalimba Telah Capai 10 Persen

DLHK Kendari Sebut Proyek Penghijauan RTH Papalimba Telah Capai 10 Persen
Kabid Tata Lingkungan DLHK Kota Kendari, Haris Sarihi. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (2/11/2022).

Kendari – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari sudah memulai proyek penanaman pohon di wilayah Ruang Terbuka Hijau (RTH) Papalimba Puday. DLHK Kendari mengeklaim telah mencapai progres 10 persen penghijauan selama mengerjakan kawasan RTH yang belum diresmikan itu.

Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan DLHK Kota Kendari, Haris Sarihi mengatakan, meskipun baru mencapai 10 persen progres pengerjaan, saat ini stok tanaman yang mereka siapkan untuk RTH Papalimba Puday sudah mencapai 50 persen.

Haris menjelaskan, sebelumnya pihak DLHK Kendari telah melakukan penanaman jenis pohon palem, tetapi ada sedikit perbedaan keinginan dengan pihak balai pengembang, sehingga jenis tanaman harus diganti.

“Kita sudah pernah menanam tanaman jenis palem, namun dari pihak balai mereka menginginkan tanaman yang lebih besar, sehingga kami harus ganti jenis tanaman,” katanya saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Rabu (2/11/2022).

Meski demikian, DLHK Kendari masih akan tetap merawat pohon yang telah telanjur ditanam hingga nantinya mendapat jenis tanaman baru yang sesuai dengan kesepakatan bersama pengembang.

“Agak susah kita dapatkan tanaman yang sudah langsung besar, jadi kami dibantu pihak kelurahan untuk bersama-sama rawat dulu yang sudah ada,” tambahnya.

Baca Juga:  Pemkot Usulkan Rp98 Miliar untuk Penataan Kawasan Puday-Lapulu, Ini Rinciannya

Selanjutnya, jenis tanaman yang saat ini sedang disiapkan oleh DLHK Kendari adalah tanaman tanjung yang memiliki diameter minimal 20 sentimeter.

“Jadi kita sudah dapat jenis tanaman pohon tanjung yang sudah besar, diameternya juga sudah lebih dari yang ditentukan,” lanjutnya.

Saat ini pihaknya sudah mulai melakukan penanaman, tetapi karena tanaman yang mereka kelola merupakan jenis pohon yang sudah agak besar sehingga memerlukan perhatian khusus.

“Di sana kan panas, terus ini tanaman kan, bukan tanaman dalam polybag, ini tanaman yang sudah digali jadi akarnya itu putus-putus sehingga pemeliharaannya harus ekstra,” imbuhnya.

Haris juga menyampaikan agar pohon yang ditanam tidak mengalami stres, pihaknya selalu memastikan agar tanaman selalu disiram dengan air yang cukup.

“Untuk pemeliharaan sudah koordinasi dengan warga lokal, mereka juga sudah bantu memagari tanaman supaya tidak dirusak hewan seperti kambing,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten