Gerakan Zero Plastic Waste, Aksi Nyata Pelajar di Kendari Kurangi Sampah Plastik
Kendari – Beberapa pelajar di Kota Kendari bersama Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih (Pepelingasih) Sulawesi Tenggara (Sultra) membuat Gerakan Zero Plastic Waste sebagai langkah nyata untuk mengurangi produksi sampah plastik.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Smansa Jaya, SMAN 1 Kendari, Selasa (19/10/2021), sebanyak 30 orang siswa menerima edukasi terkait langkah-langkah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sebisa mungkin dan bahaya sampah plastik bagi lingkungan serta praktik mengolah sampah plastik menjadi hal yang berguna.
Kegiatan ini dilakukan Pepelingasih Sultra bekerja sama dengan Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Kendari, OSIS SMAN 1 Kendari, dan Ubasis Siswa Sadar Lingkungan (S2L) SMAN 1 Kendari.
Ketua Pepelingasih Sultra, Muh. Amwal Shahih mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu aksi kecil yang bisa dilakukan oleh Pepelingasih Sultra bersama para pelajar untuk lingkungan.
“Ini adalah salah satu aksi kecil yang bisa kami lakukan untuk mengurangi dampak dan bahaya sampah plastik yang semakin meningkat jumlahnya setiap tahun,” kata Amwal kepada Kendariinfo, Selasa (19/10/2021).
Amwal menjelaskan, meskipun aksi ini masih terbilang kecil, namun dia percaya bisa berdampak ke lingkungan daripada berdiam diri tanpa berbuat.
“Kita percaya, aksi kecil yang nyata bisa juga berdampak nyata bagi lingkungan sekitar kita,” jelasnya.
Pada materi pertama dari Duta Pepelingasih Sultra 2021, Wira Muhammad Rafli, para pelajar diajak untuk mengenali bahaya sampah plastik yang jumlahnya semakin membesar setiap tahunnya.
Selain itu, mereka juga diajak untuk mulai mengurangi produksi sampah plastik dengan langkah sederhana yang bisa dimulai dengan penggunaan tumbler atau botol minum isi ulang, tempat bekal, hingga mengurangi penggunaan plastik sekali pakai lainnya.
Selanjutnya, para pelajar diajak mengenal bagaimana dampak sampah plastik bagi ekosistem laut pada materi yang dibawakan oleh Duta Pepelingasih Sultra 2021, Hasmin Ladiga.
Mereka diperlihatkan fenomena mikro plastik yang terkandung di dalam perut ikan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat selama ini, serta dampak lainnya sampah plastik bagi lingkungan.
Kemudian, kegiatan ditutup dengan praktik mengolah sampah botol plastik menjadi pot bunga dan hiasan unik bersama salah satu crafter di Sultra, Yunus Makmur.
Salah satu peserta dari SMAN 1 Kendari, Dewi Sukaya (17) mengaku banyak mendapat pengalaman menarik dan pandangan baru tentang sampah plastik dari gerakan ini.
“Saya jadi bisa tahu seberapa banyak sebenarnya Indonesia menghasilkan sampah. Dan itu sangat membuat saya tertampar sebagai salah satu orang yang masih banyak menggunakan plastik,” kata Dewi kepada Kendariinfo.
Dewi yang juga merupakan anggota OSIS SMAN 1 Kendari di bidang yang membawahi Ubasis S2L menyampaikan harapannya agar ke depan bisa berkolaborasi dengan Pepelingasih Sultra untuk membuat program kerja terkait lingkungan.
“Untuk harapan ke depannya, saya harap bisa bekerja sama dengan Pepelingasih Sultra seperti saling bertukar pendapat terkait program kerja S2L,” imbuhnya.
Senada dengan itu, salah satu peserta dari SMA Muhammadiyah Kendari, Isra Yanti juga mengungkapkan bahwa dirinya jadi lebih paham tentang bahaya sampah plastik dan mulai mengurangi dampaknya dengan menghindari penggunaan plastik sekali pakai.
“Saya bisa mengurangi sampah plastik dimulai dari hal yang kecil misalnya ke sekolah kita membawa tumbler,” ujarnya.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat dan menyadarkan bahwa pentingnya menjaga lingkungan bebas dari sampah plastik,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pepelingasih adalah sebuah program kepemudaan di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia (RI) untuk bidang lingkungan.
Setiap tahun, program ini mengadakan pemilihan Duta Pepelingasih dan tahun ini Sultra mengirimkan empat orang wakilnya ke nasional yaitu Wira Muhammad Rafli, Hasmin Ladiga, Sartini, dan Wiwin Lisfian.