Indeks Pembangunan Manusia Sultra Posisi 3 Teratas se-Indonesia Timur
Sulawesi Tenggara – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di seluruh wilayah Indonesia untuk tahun 2023. Berdasarkan rilis tersebut, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi daerah dengan IPM tertinggi ke-3 di kawasan Indonesia Timur.
Dari rilis BPS tersebut, Sultra memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dengan nilai 72,94, hanya kalah dari Sulawesi Utara (Sulut) dengan nilai 75,04 dan Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan nilai 74,60.
Salah satu aspek yang digunakan untuk mengukur IPM yakni dimensi umur panjang dan hidup sehat diwakili oleh indikator Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH). UHH mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat. Peningkatan UHH mengindikasikan bahwa kesehatan masyarakat secara keseluruhan juga membaik.
UHH Sultra berada di angka 71,79 kemudian Sulut berada di angka 73,83 dan Sulsel berada di angka 73,63. Daerah lain di kawasan Indonesia Timur dengan UHH yang cukup tinggi adalah Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan nilai 72,02.
Dimensi selanjutkan yang menjadi tolok ukur pembangunan IPM adalah Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). Dua indikator ini berperan menyusun dimensi pengetahuan. RLS mengukur jumlah tahun pendidikan formal yang telah dijalani oleh individu yang berusia 25 tahun ke atas. RLS dijadikan indikator untuk mengukur kualitas pendidikan yang dimiliki oleh penduduk di suatu daerah.
Sementara itu, HLS merupakan harapan lamanya tahun pendidikan yang akan dijalani oleh seorang anak berusia 7 tahun di masa yang akan datang. HLS memberikan gambaran tentang perkembangan sistem pendidikan di berbagai tingkatan, yang diukur melalui jumlah tahun pendidikan yang diperkirakan bisa diselesaikan oleh anak-anak di wilayah tersebut.
Angka RLS Sultra yakni 9,31 sementara angka HLS-nya adalah 13,70. Sementara Sulut ada di angka 9,77 (RLS) dan 12,96 (HLS). Kemudian angka RLS Sulsel yakni 8,76 dan 13,54 (HLS).
Selanjutnya, dimensi pengeluaran riil per kapita adalah indikator lain yang digunakan untuk mewakili dimensi standar hidup layak dalam pengukuran IPM. Indikator ini menggambarkan kemampuan daya beli masyarakat selama periode tertentu.
Pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan di Indonesia pada 2023 adalah Rp11.899.000 per tahun. Dibandingkan tahun 2022, pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan meningkat sebesar 3,66 persen dibandingkan 2022 yang sebesar Rp11.479.000 per tahun.
Data BPS mencatat pengeluaran riil per kapita 3 daerah dengan IPM tertinggi se-Indonesia Timur yakni Sulut sebesar Rp11.497, Sulsel sebesar Rp11.841, dan Sultra sebesar Rp10.117.
Berikut Daftar Daerah dengan IPM Tertinggi di Kawasan Indonesia Timur:
Sulawesi Utara (75,04), Sulawesi Selatan (74,60), Sulawesi Tenggara (72,94), Maluku (72,75), Nusa Tenggara Barat (72,37), Sulawesi Tenggah (71,66), Gorontalo (71,25), Maluku Utara (70,98), Sulawesi Barat (69,80), Papua Barat (67,47), dan Papua (63,01).
Editor Kata: Ratnawati (Magang)