Inflasi Sultra Lebih Rendah dari Nasional, Kini di Angka 0,29 Persen
Sulawesi Tenggara – Angka inflasi Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga November 2024 terus stabil dan terjaga. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra angka inflasi kini 0,29 persen lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 0,30 persen.
Untuk angka tahunan, inflasi Sultra tercatat sebesar 1,05 persen, yang berada di bawah rata-rata inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,55 persen. Dalam peringkat inflasi year on year (yoy) antar-provinsi, Sultra menempati posisi ke-9 dari 38 provinsi di Indonesia.
Secara yoy tingkat inflasi di kabupaten/kota di Sultra juga menunjukkan variasi. Inflasi terendah tercatat di Kabupaten Konawe, sebesar 0,20 persen, sementara inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Kolaka yang mencapai 2,09 persen.
Komoditas yang berkontribusi pada inflasi bulanan di Sultra antara lain tomat dengan andil inflasi sebesar 0,11 persen, ikan layang dengan andil inflasi sebesar 0,07 persen, dan bawang merah sebesar 0,06 persen.
Penjabat (Pj.) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, menyebut inflasi yang terkendali ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat, terutama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan stakeholder terkait.
“Kami akan terus memantau dinamika pasar dengan lebih intensif, serta memperkuat langkah-langkah inovatif agar dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan komoditas untuk masyarakat,” ujar Andap.
Selain itu, Pj. Gubernur juga menekankan bahwa pengendalian inflasi merupakan bagian dari upaya untuk mendukung perekonomian daerah yang stabil dan berkelanjutan.
“Ke depan, kami akan terus memperkuat koordinasi agar harga-harga tetap stabil, dengan memanfaatkan berbagai instrumen kebijakan dan intervensi pasar yang diperlukan,” tutupnya.
Editor Kata: Ratnawati (Magang)
