Ini Daftar Sesar Aktif di Sultra, Berpotensi Gempa hingga Tsunami
Sulawesi Tenggara – Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki beberapa sesar aktif yang membentang dan melewati sejumlah daerah di Bumi Anoa. Patahan ini rawan menimbulkan gempa dengan magnitudo besar, bahkan dapat berpotensi tsunami.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati secara daring di hadapan Penjabat (Pj.) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, bersama jajaran di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra, Kamis (1/2/2024).
Dwikorita menjelaskan, sesar aktif yang dimaksud adalah Sesar Naik Tolo, Sesar Lawanopo, Sesar Kendari Utara, Sesar Kendari Tengah, Sesar Kendari Selatan, Sesar Buton A, dan Sesar Buton B.
Potensi guncangan gempa dari patahan aktif ini bervariasi, dalam skema terburuk Sesar Naik Tolo guncangan terkuatnya dapat mencapai magnitudo 7,4, Sesar Lawanopo mencapai magnitudo 7,5.
Kemudian Sesar Kendari Utara, Tengah, dan Selatan bisa mencapai magnitudo 6,5. Selanjutnya Sesar Buton A dapat mencapai magnitudo 6,2, dan Sesar Buton B mencapai magnitudo 7,1.
“Jika melihat hal tersebut, dalam skema terburuk tsunami berpotensi melanda pesisir pantai Kota Kendari hingga setinggi tiga meter,” katanya.
Dikutip dari PPID Kolaka, Sesar Naik Tolo merupakan sesar aktif yang berada di Perairan Teluk Tolo dan merupakan bagian dari Laut Banda. Bentuk dari sesar ini menyerupai lengkungan busur melintang di timur daratan Sultra, dengan panjang segmen mencapai 120 kilometer (km).
Sementara itu, Sesar Lawanopo melintang secara diagonal membelah daratan Sultra. Letaknya berada di selatan Sesar Matano dengan panjang mencapai 130 km).
Sesar Kendari membentang di wilayah Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan. Letaknya di antara Sesar Tolo, Sesar Lawanopo, dan Sesar Buton. Patahan ini terdiri atas tiga segmen yaitu Kendari North, Kendari Central, dan Kendari South. Segmen Kendari North memiliki panjang segmen mencapai 24 km, segmen Kendari Central mencapai 11 km, dan segmen Kendari South mencapai 10 km.
Lalu Sesar Buton terletak di ujung selatan wilayah Sultra yang terdiri atas dua segmen, yaitu segmen A dan B. Segmen A melintang pada bagian timur Pulau Muna dengan panjang mencapai 29 km. Sedangkan segmen B melintang pada bagian barat Pulau Buton yang mencapai 60 km.
