Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Kendari

IPM 2021 Kota Kendari Meningkat, Masuk 4 Besar Nasional

IPM 2021 Kota Kendari Meningkat, Masuk 4 Besar Nasional
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir berdiri di jembatan kaca yang terletak di kawasan Tambat Labuh, Kota Kendari. Foto: Humas Kota Kendari. (9/2/2022).

Kendari – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kendari pada tahun 2021 menduduki posisi keempat dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Kota Kendari berada pada pada angka 84,15 persen, setelah Kota Jakarta Selatan pada posisi ketiga dengan angka 84,9 persen, posisi kedua Kota Banda Aceh dengan angka 85,71 persen, serta posisi pertama yang diduduki oleh Kota Yogyakarta dengan angka 87,18 persen.

Berada pada posisi tersebut, Kota Kendari juga berada diatas kota lainnya yang masuk 10 besar seperti, Kota Denpasar, Kabupaten Sleman, Kabupaten Salatiga, Kota Semarang, Kota Jakarta Timur, dan Kota Padang.

Capaian tersebut mengalami peningkatan, sebab pada tahun 2020, IPM Kota Kendari berada pada posisi kelima se-Indonesia. Kenaikan IPM ini juga diikuti dengan kenaikan angka harapan hidup warga Kota Kendari tahun 2019 sebesar 73,52, kemudian tahun 2020 menjadi 73,77 dan tahun 2021 sebesar 73,83.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, pencapaian tersebut berasal dari dukungan dan kerja keras seluruh pihak mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh stakeholder di Kota Kendari.

Selain itu, kata Sulkarnain, pencapaian tersebut menjadi kado terindah karena bertepatan dengan perayaan ulang tahun Kota Kendari.

Baca Juga:  WNA Penumpang Batik Air Kendari - Jakarta Protes Diwajibkan Wrapping Koper, Bandara Haluoleo: Tidak Ada Konfirmasi

“Ini bertepatan kita sedang memperingati hari ulang tahun Kota Kendari ke 191. ini kado cukup indah buat Kota Kendari,” ujarnya, Kamis (12/5/2022).

Sebagai informasi, data tahun 2021 ini disusun berdasarkan tiga indikator utama, yaitu indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan indikator ekonomi. Pengukuran ini menggunakan tiga dimensi dasar, yaitu: lamanya hidup, pengetahuan, dan standar hidup yang layak.

Ketiga unsur tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan saling memengaruhi satu dengan yang lainnya. Selain juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti ketersediaan kesempatan kerja, yang pada gilirannya ditentukan oleh banyak faktor, terutama pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dan kebijakan pemerintah.

BPS menyebutkan, peningkatan IPM 2020 yang hanya didukung oleh peningkatan pada dimensi umur panjang dan hidup sehat dan dimensi pengetahuan, sedangkan dimensi standar hidup layak mengalami penurunan. Pada 2021, dimensi hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan) meningkat 1,30 persen.

Pada dimensi pendidikan, penduduk berusia tujuh tahun memiliki harapan lama sekolah (dapat menjalani pendidikan formal) selama 13,08 tahun, atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I. Angka ini meningkat 0,10 tahun dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 12,98 tahun.

Sementara itu, rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,06 tahun, dari 8,48 tahun menjadi 8,54 tahun pada tahun 2021. Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2021 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,57 tahun, lebih lama 0,10 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten