Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Isu Penelantaran Jemaah Umrah asal Sultra hingga 2 Orang Meninggal Dunia, Travel Angkat Bicara

0
0
Isu Penelantaran Jemaah Umrah asal Sultra hingga 2 Orang Meninggal Dunia, Travel Angkat Bicara
Owner Smarthajj, Juleo Adi Pradana. Foto: Kendariinfo. (16/2/2025).

Kendari – Isu terkait penelantaran jemaah umrah asal Sulawesi Tenggara (Sultra) belakangan ini viral di media sosial. Pihak travel diduga menelantarkan para jemaahnya hingga dua orang dikabarkan meninggal dunia saat menjalankan umrah dan dalam perjalanan pulang.

Selain itu, penelantaran ada pada penggunaan tiket palsu yang mengakibatkan ratusan jemaah terlantar saat berada di bandara Filipina. Hingga berujung dicap imigran gelap oleh otoritas bandara di Filipina.

Beberapa narasumber Kendariinfo saat dikonfirmasi enggan memberikan komentar terkait peristiwa itu. Walhasil, pihak Travel Smarthajj memberikan klarifikasi dan membantah semua tudingan tersebut.

“Kalau kata penelantaran itu kami merasa tidak ada, karena jemaah diurus dengan baik. Ini penyebabnya karena ulah vendor yang mengurus tiket, karena yang mengurus tiket ini vendor dan kami tidak tahu menahu,” kata Owner Smarthajj, Juleo Adi Pradana kepada awak media, Minggu (16/2/2025) malam.

Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan pembayaran secara lunas baik keberangkatan maupun pemulangan. Juleo menegaskan tiket yang dibeli tidak satu arah, tetapi sekalian pemulangan.

Bahkan, nomor penerbangan telah disediakan oleh pihak vendor. Namun entah bagaimana belakangan tiket itu dituding palsu. Tiba-tiba pihak Smarthajj mendapatkan informasi terkait tiket yang digunakan tidak berlaku. Kemudian mendapatkan jaminan dari pihak vendor akan dipulangkan segera mungkin.

“Jadi kalau secara sengaja pihak travel mengeluarkan tiket palsu itu tidak benar, tidak mungkin kami sengaja mencelakakan jemaah,” ujarnya.

Sementara terkait jemaah yang meninggal dunia di Makkah dan perjalanan pulang, Juleo menegaskan bahwa pihaknya langsung mengurus kepulangan jenazah hingga ke Baubau, dengan semua biaya ditanggung oleh travel.

Hal ini diperkuat oleh kesaksian Sanusi Bafadhal (68), salah satu jemaah yang mengalami kejadian tersebut.

“Saat pesawat tiba di Malaysia, teman saya berdiri, lalu langsung jatuh dan tak sadarkan diri. Pihak travel langsung membantu, bahkan ada pihak KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) yang ikut turun tangan,” ungkap Sanusi.

Selain itu, seorang jemaah juga meninggal di Makkah saat hendak melaksanakan umrah ketiga. Jemaah lainnya, Rolin Jumain, menjelaskan bahwa almarhum memiliki riwayat strok dan telah dimakamkan di Makkah setelah disalatkan di Masjidil Haram.

Bagikan berita ini:
Tetap terhubung dengan kami: