Jaffray Bittikaka Dorong Kolaborasi Pemerintah Sultra dan Swasta untuk Genjot Investasi 2025
Kendari – Setiap daerah membutuhkan investasi guna mendukung pembangunan daerahnya. Makin berkualitas pertumbuhan investasi di suatu daerah maka akan berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi daerah.
Karena itu pemerintah daerah harus berlomba-lomba untuk menarik lebih banyak investasi ke daerahnya, tak terkecuali Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Kita perlu menarik lebih banyak lagi investor untuk berinvestasi di Sulawesi Tenggara. Ini perlu terus didorong sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mereduksi ketimpangan sosial, dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” ungkap Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kadin Sultra, Jaffray Bittikaka, Sabtu (21/12/2024).
Jaffray mengatakan, Sultra memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang luar bisa. Di samping itu, Sultra juga merupakan daerah yang aman dan nyaman serta layak dijadikan tujuan investasi bagi investor.
“Mengingat realisasi investasi tahun 2024 baru mencapai 40 persen dari target Rp25 triliun, maka di tahun 2025 Pemprov Sultra harus bekerja sama lebih maksimal lagi. Daerah kita memiliki kekayaan di sektor pertanian, perikanan, pertambangan dan pariwisata. Ini merupakan anugerah yang perlu kita kelola dengan baik. Berbagai usaha mencapai target harus ditingkatkan,” pungkasnya.
Jaffray menuturkan, untuk menggenjot investasi diperlukan kerja sama antarpihak. Terus berupaya untuk menyederhanakan regulasi, meningkatkan infrastruktur dan memberikan dukungan kepada sektor-sektor yang berpotensi dan unggul.
“Saya percaya bahwa kolaborasi yang erat antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan potensi sektor unggulan kita,” ujar dia.
Jaffray menambahkan Ketua Umum Kadin Sultra, Anton Timbang sangat pro-aktif menjalin hubungan kerja sama dengan semua pihak investor baik dalam dan luar negeri. Di berbagai kesempatan Ketua Kadin Sultra selalu menyampaikan bahwa secara ekonomi, Sultra telah mengalami perubahan yang signifikan.
Sebelumnya, perekonomian masyarakat Sultra ditopang oleh sektor pertanian dan perikanan. Namun, kini mulai berkembang dengan adanya sektor pertambangan, khususnya pertambangan nikel yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.