Jangan Terprovokasi! Ribut-Ribut di Pelelangan Kendari Bukan soal Suku
Kendari – Keributan yang melibatkan dua kelompok di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sodoha, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) bukan persoalan salah satu suku tertentu.
Ketua Tamalaki Wonua Ndoolaki (Tawon), Ahmad Baso mengatakan, pertikaian yang terjadi merupakan buntut dari penyerangan rumah milik Ketua Bidang Dewan Sara Tawon, Tasalim, Senin (13/9/2021) malam.
“Apa yang terjadi semalam, itu telah terjadi penyerangan rumah atau kediaman Ketua Bidang Dewan Sara Tamalaki Wonua Ndoolaki, Tasalim. Jadi tidak ada penyerangan pribadi terhadap saya, atau penyerangan secara organisasi. Yang ada adalah penyerangan rumah,” katanya, Selasa (14/9).
Dia menyebut, pelaku penyerangan berjumlah tiga orang. Saat itu, pelaku datang menggunakan dua sepeda motor dan membawa senjata tajam. Mereka lalu masuk ke dalam rumah Tasalim dengan cara mendobrak pintu dan melakukan pelemparan.
“Yang melakukan penyerangan sebanyak tiga orang, menggunakan roda dua dan membawa senjata tajam. Mereka masuk ke dalam rumah dengan cara mendobrak pintu dan selanjutnya melakukan pelemparan,” ujarnya.
Dia berharap, pihak kepolisian segera mengusut kasus tersebut atau pelaku penyerangan segera menyerahkan diri.
“Orang yang menyerang rumah harus segera menyerahkan diri kepada pihak berwajib. Sekali lagi, saudara yang menyerang untuk segera menyerahkan diri. Dan saya minta kepada pihak kepolisian untuk segera menelusuri persoalan ini,” harapnya.
Sementara itu, Putra Mahkota Kerajaan Laiwoi Kendari sekaligus Majelis Adat Kerajaan Laiwoi Konawe, Endry Irwan Tekaka mengimbau kepada seluruh masyarakat tidak terprovokasi terkait isu yang beredar. Dia menegaskan, tidak ada pelecehan terhadap suku mana pun.
“Saya mengimbau kepada seluruh teman, keluarga, pasukan, dan seluruh Tamalaki di mana pun berada, kita saat ini sedang disudutkan. Pesan saya kepada semua untuk tetap menjaga Kendari. Isu terkait SARA, itu tidak benar. Tidak ada pelecehan daripada suku,” tegasnya.
Endry juga meminta kepada seluruh masyarakat menjaga situasi Kendari agar tetap aman dan damai.
“Yang jelas hari ini, teman-teman semua untuk tidak turun ke jalan. Para Tamalaki, ormas-ormas Tolaki, kiranya untuk tetap menjaga situasi Kendari agar tetap aman, damai, hingga kota kita menjadi kota yang bisa dihuni oleh seluruh rumpun suku bangsa,” pintanya.
Hal senada disampaikan Kapolres Kendari, AKBP Didik Erfianto. Dia mengajak kepada masyarakat Kota Kendari untuk tidak terprovokasi dengan informasi yang tersebar di media sosial.
“Kami harap masyarakat Kota Kendari dan Sulawesi Tenggara agar jangan terprovokasi atas hoaks-hoaks yang beredar di media sosial mulai kemarin malam sampai tadi pagi,” pungkasnya.
Saat ini, pihak kepolisian sudah mengantisipasi dengan melakukan pengamanan di sekitaran Kendari Beach dan Pelelangan Ikan Sodoha untuk menghindari kericuhan lainnya.