Jelang Nataru, KNKT dan BPTD Sultra Edukasi Pengecekan Bus Laik Jalan 5 Menit

Kendari – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Sulawesi Tenggara (Sultra) membagikan tips sederhana mengecek kelaikan kendaraan berat, khususnya bus, hanya dalam waktu lima menit menjelang angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Edukasi ini disampaikan dalam diskusi keselamatan jalan yang digelar di Claro Hotel Kendari, Senin (22/12/2025).
Kepala BPTD Sultra, Husni Mubarak, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pencegahan kecelakaan dengan belajar dari berbagai peristiwa kecelakaan transportasi yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Menurutnya, edukasi keselamatan jalan penting diberikan kepada seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, pelaku usaha transportasi, hingga masyarakat umum, terutama menjelang meningkatnya mobilitas saat Nataru.
“Dalam rangka angkutan Nataru, kami merangkai kegiatan ini sebagai bentuk penyerapan edukasi dari eviden-eviden kecelakaan yang sudah terjadi di seluruh Indonesia. Salah satu poin terpenting adalah bagaimana cara mengecek kendaraan laik jalan atau tidak hanya dalam waktu lima menit tanpa bantuan alat apa pun,” ujar Husni.
Ia menuturkan, materi yang disampaikan tidak bersifat teoritis semata, melainkan berbasis pengalaman dan hasil investigasi kecelakaan. Ia berharap pengemudi dan operator kendaraan berat, khususnya bus, dapat menerapkan pengecekan singkat tersebut sebelum beroperasi agar risiko kecelakaan dapat ditekan.
Sementara itu, Profesional Safety Engineer Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan, menjelaskan langkah praktis pengecekan kendaraan berat yang dapat dilakukan pengemudi secara mandiri. Menurutnya, fokus utama pengecekan lima menit adalah memastikan sistem rem berfungsi normal dan tidak mengalami kebocoran.
“Yang pertama pastikan tidak ada kebocoran dan fungsi rem normal. Caranya, isi angin sampai penuh, turunkan handbrake, matikan mesin, lalu kontak dihidupkan tanpa menyalakan mesin. Injak pedal rem satu kali secara penuh, penurunan tekanannya tidak boleh lebih dari setengah bar. Kalau lebih dari itu, berarti kampasnya sudah tipis atau jaraknya terlalu jauh dan sangat berbahaya,” jelas Ahmad.
Ia menambahkan, tekanan angin harus mampu bertahan selama satu menit dan tidak boleh turun. Jika tekanan berkurang, kendaraan dinilai tidak laik jalan dan harus diperiksa mekanik. Ahmad Wildan juga mengingatkan pentingnya mengecek kandungan air atau oli di tabung angin dengan menarik tuas pembuangan.
“Jika yang keluar air, filter air dryer harus diganti, sedangkan jika keluar oli, kompresor perlu diservis,” tambahnya.
Ia menegaskan pengecekan sederhana ini penting dilakukan pengemudi bus dan kendaraan berat lainnya di Sultra sebelum beroperasi selama angkutan Nataru.
Pengendara di Sultra Diminta Waspada Aquaplaning saat Lakukan Perjalanan Libur Nataru
