Kelanjutan Kasus Mahasiswa Tenggelam di Batu Gong, Apa Kabar?
Kendari – Ketua Jurusan (Kajur) Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Penjaskesrek), La Sawali menanggapi soal kelanjutan kasus mahasiswanya yang tenggelam di Pantai Batu Gong beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, sampai saat ini, dirinya belum mengetahui perkembangan kasus tersebut.
“Nah, itu yang saya sama sekali tidak tahu sampai sekarang sejauh mana kasus ini terjadi,” katanya.
Menurutnya, sejak awal kasus ini terjadi, dosen yang menjadi pelaku utama musibah tersebut belum pernah menghadap atau menemui langsung pihak jurusan.
“Dosen yang atas nama AA itu sampai saat ini tidak pernah datang menemui kami. Jadi kami bingung dengan kelanjutannya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, tanggung jawab kasus tersebut dilimpahkan kepada dosen tersebut secara pribadi.
“Kalau dari jurusan tidak ada sama sekali tanggung jawab. Karena dari awal dosen itu bawa mahasiswa tanpa sepengetahuan kami dari jurusan. Jadi tanggung jawab secara personal,” jelasnya.
La Sawali mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, salah satu orang tua korban telah mengikhlaskan kasus tersebut.
“Waktu saya ke rumah duka itu hari, orang tuanya sudah mengikhlaskan. Tapi paman-pamannya mau diproses, tapi lagi-lagi saya belum tahu sudah sejauh mana,” ungkapnya.
Dia juga berharap agar dosen berinisial AA tersebut mau bertanggung jawab atas perbuatannya.
“Ya, tentu yang kami harapkan seperti itu, dan kami tidak pernah menutupi kasus ini seperti yang dipikirkan orang lain. Dosen tersebut juga kami sudah tidak berikan lagi mata kuliah untuk mengajar,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 11 wisatawan terseret arus bawah laut saat berenang di Pantai Batu Gong, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe. Sembilan orang di antaranya merupakan mahasiswa Penjaskesrek, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
Akibat kejadian itu, satu orang meninggal dunia dan dua lainnya hilang. Korban meninggal bernama Muhammad Fairuz Nisam, sedangkan korban hilang bernama Robin dan Muhammad Akhir.
