Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Crime

Keluarga Sebut Banyak Kejanggalan Pengungkapan Kasus Kematian Staf Pengadilan Agama Kolaka

Keluarga Sebut Banyak Kejanggalan Pengungkapan Kasus Kematian Staf Pengadilan Agama Kolaka
Pihak keluarga mendatangi Kantor Polres Kolaka setelah melihat kejanggalan pengungkapan kasus kematian Firdaus. Foto: Istimewa. (30/6/2022).

Kolaka – Polisi telah menangkap pelaku dan mengungkap penyebab kematian Firdaus (37), staf Pengadilan Agama Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang ditemukan meninggal di tepi Pantai Kayu Angin, Desa Liku, Kecamatan Samaturu, Rabu (22/6) lalu sekitar pukul 07.00 WITA. Namun pihak keluarga Firdaus menyebut ada banyak kejanggalan pengungkapan tersebut.

Paman Firdaus, Tias, mengatakan pelaku pembunuhan terhadap korban tidak mungkin dilakukan hanya satu pelaku. Dia menyebut, ada banyak luka dari kepala sampai ujung kaki korban. Mulai dari tiga luka tusuk pada perut serta masing-masing satu tusukan di punggung dan leher. Selain itu, dada dan kepala korban ditemukan luka lebam bekas benda tumpul.

“Kalau menyangkut masalah tunggal, itu tidak ada. Karena luka yang kita lihat mulai dari kepala sampai ujung kaki. Kemudian rambutnya sudah tidak ada, ke mana rambutnya kira-kira,” kata Tias kepada Kendariinfo melalui sambungan telepon, Kamis (30/6).

Staf Pengadilan Agama Kabupaten Kolaka, Firdaus.
Staf Pengadilan Agama Kabupaten Kolaka, Firdaus. Foto: Istimewa.

Kejanggalan lain menurut Tias adalah jarak antara lokasi kejadian dan penemuan jasad korban. Berdasarkan hasil pengungkapan polisi, pembunuhan terjadi di Pantai Wisata Kuliner, Kelurahan Tahoa, Kecamatan Kolaka. Sementara jasad korban ditemukan di tepi Pantai Kayu Angin, Desa Liku, Kecamatan Samaturu atau berjarak kurang lebih 20 kilometer dari lokasi pembunuhan.

Baca Juga:  Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Ibu Mertua Terungkap, Berikut Motif dan Kronologi Kejadian

“Lokasi kejadian dari Wisata Kuliner ke Kayu Angin ini tidak masuk akal. Banyak kejanggalan yang menurut kami tidak masuk akal,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Kolaka, AKBP Resza Ramadianshah, mengungkapkan korban dibunuh oleh terduga pelaku inisial Z menggunakan sebuah badik karena persoalan asmara. Awalnya, Firdaus bersama wanita bersama Iin sedang berada di Pantai Wisata Kuliner. Saat itu, seseorang melihat keduanya dan melapor kepada terduga pelaku. Z kemudian menghampiri Firdaus dan sempat beradu mulut.

“Saksi Iin dan Z juga memiliki hubungan asmara. Dihampiri oleh Z kemudian ada adu mulut,” ungkap Resza saat konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan Firdaus, Kamis (30/6).

Resza menjelaskan, pelaku dan korban terlibat perkelahian hingga ke dalam laut. Ketika berada di air, pelaku mengeluarkan sebuah badik lalu menusuk perut korban. Sejak saat itu, korban dikabarkan hilang dan akhirnya ditemukan tiga hari setelah kejadian di tepi Pantai Kayu Angin.

“Ada cekcok kemudian perkelahian. Kemudian berkelahi lagi di dalam, di bawah laut. Pelaku mengeluarkan badik dan ditusukkan ke perut korban. Kurang lebih kejadiannya seperti itu,” jelasnya.

Saat ini, pelaku telah diamankan di Kantor Polres Kolaka usia melarikan diri ke Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Berdasarkan hasil pemeriksaan, Z mengaku melakukan aksinya seorang diri. Menurut Resza, tidak ada unsur pembunuhan berencana yang dilakukan pelaku terhadap Firdaus.

Baca Juga:  4 Wisatawan yang Terseret Arus di Sungai Karing-Karing Baubau Ditemukan

“Bukan (pembunuhan berencana), jadi pembunuhan biasa,” ujarnya.

Sementara itu, barang bukti berupa badik yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban masih dalam pencarian karena dibuang ke laut. Akibat perbuatannya, pelaku akan dikenakan Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.

“Di depan ini adalah barang bukti berupa baju kaos lengan panjang dan celana hitam milik korban. Untuk alat yang digunakan tersangka untuk membunuh korban sampai saat ini masih dalam proses pencarian. Berdasarkan keterangan tersangka dibuang ke laut,” pungkasnya.

Diduga soal Asmara, Staf Pengadilan Agama Berkelahi lalu Dibunuh Dalam Laut

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten